Beberapa bahkan memadukannya dengan topping modern seperti keju, rendang, atau ayam crispy, tanpa menghilangkan rasa khasnya.
Seiring berkembangnya gaya hidup masyarakat, penyajian nasi liwet pun ikut bertransformasi.
Tren “liwetan” atau makan bersama nasi liwet dalam jumlah besar di atas meja panjang kini menjadi favorit di berbagai acara seperti arisan, ulang tahun, hingga gathering perusahaan.
Bentuk penyajian ini menonjolkan nilai kebersamaan dan gotong-royong.
Di media sosial, tampak banyak konten viral tentang “liwetan bareng” yang memadukan gaya makan tradisional dengan konsep estetik modern.
Hal ini membuat nasi liwet semakin dikenal di kalangan generasi muda.
Selain itu, hadirnya layanan pesan antar nasi liwet juga membantu memperluas jangkauan konsumennya.
Salah satu startup kuliner di Yogyakarta, misalnya, menawarkan nasi liwet dalam kemasan bento yang praktis namun tetap autentik.
Mereka mengklaim penjualannya meningkat hingga 40% dalam enam bulan terakhir.
Pemerintah daerah pun tak tinggal diam.
Dinas Pariwisata Kota Surakarta kerap mengadakan festival kuliner tradisional yang menghadirkan nasi liwet sebagai menu utama.
“Kami ingin mengedukasi generasi muda bahwa makanan tradisional seperti nasi liwet memiliki nilai budaya yang tinggi,” kata Kepala Dinas Pariwisata Surakarta, Endah Rachmawati.