Sambal ini dibuat dari cabai merah besar, bawang merah, bawang putih, tomat, dan sedikit air jeruk nipis, lalu ditumis hingga harum.
Ketika sambal ini dipadukan dengan dendeng, terciptalah harmoni rasa yang menggugah selera: gurih, pedas, renyah, dan sedikit asam segar.
Pembuatan dendeng balado memerlukan kesabaran dan ketelitian.
Daging sapi—biasanya bagian has luar atau sengkel—diiris sangat tipis searah serat, lalu direbus dengan bumbu seperti bawang putih, ketumbar, jahe, dan garam hingga empuk dan bumbu meresap.
BACA JUGA:Tumis Kailan Bawang Putih, Hidangan Sederhana yang Menjadi Primadona Meja Makan
BACA JUGA:Tumis Brokoli Saus Tiram: Menu Sehat dan Praktis yang Semakin Populer di Kalangan Keluarga Indonesia
Setelah itu, irisan daging dijemur atau dikeringkan hingga kadar airnya rendah, kemudian digoreng dalam minyak panas hingga garing.
Sementara itu, sambal balado disiapkan secara terpisah.
Setelah ditumis, sambal ini ditumis ulang dengan irisan dendeng goreng agar rasa pedasnya benar-benar menyatu.
Hasil akhirnya adalah daging yang kering dan renyah di luar, namun tetap beraroma harum, dengan sambal merah menyala yang menggoda.
Daya tarik utama dendeng balado terletak pada kontras tekstur dan cita rasanya.
Tekstur garing dendeng berpadu dengan lembutnya sambal, sementara rasa gurih daging dikombinasikan dengan pedas menyengat dari cabai balado.
Ini menjadikan dendeng balado cocok disantap dengan nasi putih, ketupat, atau bahkan sebagai lauk pendamping lontong sayur.