Di Indonesia, crookies mulai dikenal luas sejak pertengahan tahun 2024.
BACA JUGA:Indomie Ramen Kuah Pedas : Sensasi Baru Mi Instan yang Menggoda Selera
BACA JUGA:Ayam Kuah Santan Pedas, Sajian Rumahan Yang Kian Digemari Di Tengah Trend Kuliner Modern
Banyak bakery dan kafe kekinian di Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Bali mulai memasukkan crookies ke dalam menu mereka.
Bahkan beberapa usaha rumahan juga turut meramaikan pasar dengan menjual crookies secara daring melalui platform seperti Tokopedia, Shopee, dan Instagram.
Salah satu bakery yang turut mempopulerkan crookies di Jakarta adalah Le Rêve Bakery.
Didirikan oleh pasangan muda yang sebelumnya bekerja di industri pastry di Prancis, mereka membawa inovasi crookies ke Indonesia dengan sentuhan lokal.
“Kami mencoba menghadirkan crookies dengan berbagai rasa khas Indonesia, seperti klepon, es kopi susu, hingga red velvet,” ujar Clara Wibowo, co-founder Le Rêve Bakery.
Antusiasme masyarakat pun sangat tinggi. Dalam sebulan setelah peluncuran, mereka mampu menjual lebih dari 3.000 crookies.
Bahkan, beberapa varian rasa ludes dalam waktu kurang dari satu jam sejak toko buka.
Menurut pengamat kuliner, popularitas crookies bukanlah suatu kebetulan.
“Crookies memenuhi tiga aspek penting dalam tren makanan saat ini: rasa yang enak, tampilan yang menarik, dan daya tarik sebagai konten media sosial,” ujar Yuliana Pratiwi, food stylist dan jurnalis kuliner.
“Kombinasi tekstur yang unik—renyah, lembut, dan manis—membuat crookies memberikan sensory experience yang lengkap.”
Selain itu, inovasi rasa yang terus berkembang juga menjadi salah satu alasan mengapa crookies tidak cepat membosankan.
Beberapa toko menawarkan varian seperti matcha, taro, dark chocolate, hingga pistachio. Ada pula crookies dengan isian lava, seperti cokelat leleh atau cream cheese.
Meski terlihat sederhana, pembuatan crookies membutuhkan teknik dan ketelitian tinggi.