Suspensi depannya menggunakan MacPherson strut, sementara belakangnya memakai torsion beam.
BACA JUGA:Skutik Baru Honda NS150XC Gaya Petualang, Fitur Lengkap dan Mesin Tangguh!
BACA JUGA:Yamaha RZ250 1980: Supersport 2-Tak Ringan dengan Performa Menggila
Setup ini membuatnya cukup stabil namun tetap lincah untuk bermanuver di jalan sempit.
Ukuran bodi yang kecil menjadikannya sangat mudah dikendalikan di perkotaan.
Namun, ketika diajak ke jalanan berliku, Starlet GT Turbo benar-benar menunjukkan potensinya sebagai hot hatch fun-to-drive.
Kelemahannya, karena suspensi relatif kaku, kenyamanan di jalan berlubang terasa agak keras. Tetapi justru karakter ini yang dicari oleh para penggemar mobil performa.
BACA JUGA:Makin Lengkap dan Modern! Zontes 368G Ultimate Edition 2026, Skutik Petualang Garang dari China
BACA JUGA:Debut Honda CBR500R Four, Mesin Inline-Four 502cc Tenaga 80 HP
Irit tapi Bisa Beringas
Meski bermesin turbo, Starlet GT Turbo EFI 1994 tetap dikenal cukup irit bahan bakar jika digunakan dengan gaya berkendara santai.
Berkat sistem EFI, konsumsi BBM di jalur kombinasi bisa mencapai 12–14 km/liter.
Namun, ketika pedal gas diinjak dalam-dalam dan turbo mulai bekerja penuh, konsumsi bahan bakarnya tentu akan meningkat drastis. Hal ini wajar mengingat performa yang ditawarkan jauh di atas rata-rata hatchback kecil sekelasnya.
BACA JUGA:Yangwang U9 Xtreme Jadi Raja Kecepatan, Bugatti Chiron Harus Tersingkir
BACA JUGA:Motor 250cc Terbuas Honda: NSF250R, Mesin Single Silinder yang Bisa Ngalahin ZX-25R!
Di Indonesia, keberadaan Toyota Starlet GT Turbo EFI 1994 sangat terbatas karena tidak pernah dirilis resmi dalam jumlah besar. Kebanyakan unit yang ada merupakan import CBU (Completely Built-Up) dari Jepang.