Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah penentuan ibu kota calon kabupaten.
Penentuan ibu kota menjadi isu yang cukup sensitif karena menyangkut aksesibilitas, kesiapan infrastruktur, serta kesepakatan antara berbagai kelompok masyarakat yang ada di wilayah tersebut.
Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi mengenai lokasi yang akan dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Pinrang Utara. Beberapa kandidat lokasi telah diajukan, namun masih membutuhkan kajian lebih lanjut.
Menurut salah satu tokoh masyarakat yang juga aktif dalam komite pemekaran, pemilihan ibu kota harus mempertimbangkan beberapa faktor utama, seperti:
Aksesibilitas – Lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat dari berbagai kecamatan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Wacana Pembentukan 5 Provinsi Baru Dengan Tantangan Pembangunan
Ketersediaan Infrastruktur – Keberadaan fasilitas umum seperti kantor pemerintahan, rumah sakit, sekolah, dan pasar.
Potensi Ekonomi – Kemampuan wilayah tersebut dalam menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Kesepakatan Masyarakat – Dukungan dari masyarakat di seluruh wilayah calon kabupaten.
Pemekaran Kabupaten Pinrang Utara mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Sulawesi Selatan dan tokoh masyarakat setempat.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Wacana Pembentukan Kabupaten Teluk Aru Terus Dikobarkan
Mereka berpendapat bahwa pemekaran ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan, serta pembukaan peluang investasi baru.