BACA JUGA:Honda Square X125 2025: Skutik Adventure Ramping Harga Rp 29 Jutaan
BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga Polytron G 3, Mobil Listrik Lokal untuk Pasar Indonesia
Citra semacam ini memengaruhi psikologis pasar.
Akibatnya, mobil listrik bekas sering dianggap sebagai barang berisiko tinggi, membuat dealer maupun individu menjualnya dengan harga rendah agar cepat laku.
9. Kurangnya Data Transparan Mengenai Riwayat Baterai
Di luar negeri, mobil listrik bekas biasanya dilengkapi laporan kesehatan baterai (battery health report) yang transparan.
BACA JUGA:Kawasaki Z1100 2026: Perpaduan Mesin Gahar, Teknologi Canggih, dan Desain Sugomi
BACA JUGA:Pertarungan SUV Hybrid: Jaecoo J8 SHS ARDIS Resmi Jadi Rival Nissan X-Trail e-Power
Namun, di Indonesia, sistem ini belum banyak diterapkan. Akibatnya, pembeli tidak tahu kondisi baterai secara akurat — apakah masih sehat 90% atau sudah turun ke 70%.
Ketidakpastian inilah yang membuat pasar ragu dan lebih memilih menawar rendah.
Jika pabrikan mulai membuka akses data ini secara terbuka, harga mobil listrik bekas bisa menjadi lebih stabil ke depannya.
10. Prediksi Masa Depan: Akankah Harga Mobil Listrik Bekas Kembali Naik?
Meski saat ini harga mobil listrik bekas cenderung anjlok, bukan berarti situasi ini akan berlangsung selamanya.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan kembali nilai jual mobil listrik bekas di masa depan:
Baterai solid-state yang lebih tahan lama dan murah sedang dikembangkan.
Ekosistem SPKLU di Indonesia terus bertambah setiap tahun.