7. Kurangnya Pengetahuan Mekanik di Bengkel Umum
Bengkel umum di Indonesia masih minim pengalaman dalam menangani kendaraan listrik.
Hanya bengkel resmi atau teknisi tersertifikasi yang bisa melakukan perawatan atau perbaikan pada mobil listrik, terutama bagian kelistrikan dan baterai bertegangan tinggi.
Kondisi ini membuat pemilik mobil listrik bekas kesulitan mencari tempat servis terpercaya dengan harga terjangkau.
BACA JUGA:Review Lengkap Yamaha Gears Ultima, Lawan Serius Honda BeAT 2025
BACA JUGA:Torsi Gila! Ultraviolette X-47 Crossover Bisa Akselerasi 0–60 Km/Jam Dalam 2,7 Detik
Calon pembeli pun enggan mengambil risiko memiliki kendaraan yang sulit diperbaiki di luar jaringan resmi, sehingga harga jual mobil listrik bekas otomatis tertekan.
8. Citra “Mobil Eksperimen” di Mata Konsumen
Meski popularitasnya meningkat, sebagian besar masyarakat Indonesia masih memandang mobil listrik sebagai teknologi baru yang belum terbukti ketahanannya.
Banyak orang masih percaya bahwa:
BACA JUGA:Suzuki XBEE Hybrid 2025 Hadir di Jepang, Bakal Masuk Indonesia?
Mobil listrik tidak cocok untuk perjalanan jauh.
Umurnya pendek.
Biaya servisnya mahal.
Nilai jualnya anjlok.