PALPOS.ID - Dalam beberapa bulan terakhir, jagat kuliner Indonesia diramaikan oleh sebuah hidangan kaki lima yang mendadak viral di berbagai platform media sosial: ceker merco.
Menu sederhana berbahan dasar ceker ayam ini menjadi perbincangan hangat karena mengombinasikan sensasi pedas ekstrem dengan cita rasa gurih yang membuat banyak orang ketagihan.
Di berbagai kota, antrean panjang untuk mencicipi kuliner ini mulai terlihat, menandai lahirnya tren baru di dunia kuliner pedas tanah air.
Ceker merco pertama kali populer melalui unggahan video para food vlogger yang menampilkan ekspresi spontan mereka saat mencoba pedasnya kuah merah beraroma kuat rempah.
BACA JUGA:Ayam Rica-Rica Jadi Primadona Baru di Dunia Kuliner Nusantara
BACA JUGA:Oseng Mercon Semakin Diburu Pecinta Pedas di Berbagai Daerah
Kata “merco” sendiri berasal dari istilah dalam bahasa Jawa yang berarti “cabai”, dan nama itu tampaknya sangat pas menggambarkan karakter hidangannya.
Dengan kuah merah menyala dan tingkat kepedasan yang bisa mencapai level ekstrem, ceker merco menjadi tantangan tersendiri bagi para penggemar pedas.
Indonesia memang dikenal sebagai negara yang kaya akan kuliner pedas. Namun, ceker merco membawa pengalaman yang berbeda.
Hidangan ini memadukan rempah-rempah khas seperti cabai rawit merah, bawang putih, bawang merah, lengkuas, dan daun jeruk, kemudian direbus bersama ceker ayam hingga empuk dan meresap sempurna.
BACA JUGA:Dendeng Balado Semakin Mendunia, UMKM Sumatera Barat Berharap Produksi Terus Melonjak
BACA JUGA:Seblak Kian Mendunia : Kuliner Khas Bandung yang Terus Bertransformasi dan Jadi Primadona Anak Muda
Proses masak yang panjang membuat tekstur ceker menjadi lembut, sementara bumbunya menyerap hingga ke tulang.
Daya tarik utamanya terletak pada pilihan level pedas yang bisa disesuaikan. Beberapa pedagang bahkan menawarkan level kepedasan yang mencapai ratusan cabai.
Tak heran banyak pelanggan yang penasaran dan ingin membuktikan seberapa kuat mereka bertahan menghadapi sensasi “mercon” dari menu tersebut.