Di Semarang, lumpia bihun bahkan menjadi salah satu ikon kuliner kota yang wajib dicoba wisatawan. Berbeda dengan lumpia goreng biasa, lumpia Semarang cenderung disajikan dengan dua versi: goreng dan basah.
BACA JUGA:Ayam Betutu, Warisan Kuliner Bali yang Mendunia
BACA JUGA:Nasi Uduk, Kuliner Tradisional Betawi yang Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Makanan Modern
Lumpia goreng memiliki kulit renyah yang digoreng hingga keemasan, sedangkan lumpia basah lebih lembut, disajikan dengan saus khas manis dan sedikit pedas yang menambah dimensi rasa. Keduanya tetap menonjolkan rasa bihun yang gurih dan aroma rempah yang harum.
Tak hanya dari sisi rasa, lumpia bihun juga menawarkan nilai gizi yang cukup baik.
Dengan isian bihun, sayuran segar, dan sedikit protein hewani, lumpia ini bisa menjadi alternatif camilan sehat jika dibandingkan dengan makanan ringan lainnya yang cenderung tinggi lemak atau gula.
Bagi mereka yang peduli akan pola makan seimbang, lumpia bihun bisa menjadi pilihan yang memuaskan lidah sekaligus tetap ramah bagi tubuh.
Fenomena lumpia bihun juga menarik perhatian generasi muda. Beberapa pedagang muda memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan lumpia kreasi mereka.
Mereka tidak hanya menawarkan rasa klasik, tetapi juga inovasi baru, seperti lumpia bihun dengan saus pedas manis ala Korea, atau lumpia bihun isi ayam panggang dengan bumbu rempah Nusantara.
Cara pemasaran ini berhasil menjangkau konsumen dari berbagai kalangan, termasuk anak muda yang mencari camilan cepat namun tetap bercita rasa tinggi.
Menurut salah seorang penjual lumpia bihun di Jakarta, Ibu Ratna, lumpia bihun memiliki tempat tersendiri di hati pelanggan karena rasanya yang ringan dan cocok untuk segala suasana.
“Banyak pelanggan yang bilang, makan lumpia bihun itu nggak bikin kenyang berat, tapi tetap puas. Jadi cocok untuk sarapan, camilan sore, atau bahkan teman makan malam ringan,” ujarnya.
Selain itu, kehadiran lumpia bihun dalam berbagai acara resmi dan perayaan juga menegaskan posisinya sebagai makanan yang fleksibel.
Dari pesta pernikahan hingga festival kuliner, lumpia bihun selalu menjadi pilihan karena mudah disajikan, enak disantap, dan disukai banyak orang.
Tak jarang, acara kuliner pun menampilkan lomba kreasi lumpia bihun, yang mendorong inovasi tanpa menghilangkan akar tradisionalnya.
Meski begitu, lumpia bihun tetap menghadapi tantangan, terutama terkait dengan kelestarian rasa otentik.