Iklan HUT KORPRI 2025
Iklan Astra Motor

Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Wacana Pembentukan Kabupaten Musi Ilir Menguat Lewat Rembuk Tokoh Adat

Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Wacana Pembentukan Kabupaten Musi Ilir Menguat Lewat Rembuk Tokoh Adat

Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Wacana Pembentukan Kabupaten Musi Ilir Menguat Lewat Rembuk Tokoh Adat. Foto: ayobandung.com--

Isu pembentukan Kabupaten Musi Ilir sejatinya bukan hal baru. 

Gagasan ini telah diperjuangkan sejak tahun 2016 dengan nama awal Kabupaten Muba Barat.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Wacana Pembentukan Dua Kabupaten Baru Representasi Aspirai Akar Rumput

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Wacana Pembentukan Dua Kabupaten Baru Muncul Dari Tokoh Masyarakat  

Namun, melalui serangkaian rembuk tokoh adat, tokoh agama, dan perwakilan masyarakat, nama tersebut kemudian disepakati berubah menjadi Kabupaten Musi Ilir, yang dinilai lebih merepresentasikan identitas geografis dan kultural masyarakat setempat.

Rembuk Tokoh Adat Perkuat Identitas Daerah

Perubahan nama menjadi Kabupaten Musi Ilir bukan sekadar simbolik. 

Nama ini lahir dari kesepakatan bersama para tokoh adat dan masyarakat sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah, budaya, dan kedekatan masyarakat dengan Sungai Musi yang menjadi urat nadi kehidupan.

Kesepakatan ini mempertegas bahwa perjuangan pemekaran ini bukanlah agenda segelintir elite, melainkan aspirasi kolektif yang tumbuh dari akar rumput.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Wacana Pembentukan Kabupaten Gelumbang Dari Aspirasi Masyarakat Lokal

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Wacana Pembentukan 4 Kabupaten Baru untuk Atasi Ketimpangan Pembangunan  

Rembuk tokoh adat menjadi fondasi penting dalam memperkuat legitimasi sosial dan kultural Kabupaten Musi Ilir.

Logo dan Filosofi Kabupaten Musi Ilir

Sebagai bagian dari kesiapan administratif, masyarakat Musi Ilir telah merancang identitas visual berupa logo kabupaten.

Logo tersebut berbentuk perisai berwarna oranye dengan simbol pompa angguk minyak, padi, dan kapas, serta semboyan “Rembak Adek-Badek” yang bermakna kebersamaan dan gotong royong.

Simbol ini mencerminkan kekayaan sumber daya alam Musi Ilir, khususnya sektor minyak bumi dan pertanian, sekaligus filosofi hidup masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan kerja sama dalam membangun daerah.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Wacana Pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara Dinilai Jadi Solusi Strategis

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: palpos.disway.id

Berita Terkait