Mau Tanam Jagung? Bisa Mencontoh yang Dilakukan Petani di Burnai Timur
penanaman perdana agribisnis jagung pola corporate farming plus tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru -FOTO : ISTIMEWA-
PALEMBANG, PALPOS.ID - Kelompok tani di Desa Burnai Timur Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengembangkan tanaman jagung sistem tumpang sari di lahan sawit dengan pola Corporate Farming.
Corporate Farming ini melibatkan berbagai pihak mulai dari petani, swasta, pemerintah hingga perbankan.
Bupati OKI Iskandar mengatakan penanaman jagung pola corporate farming plus tersebut sebagai upaya untuk mereduksi kelemahan maupun permasalahan yang dihadapi petani.
"Jadi kita mewujudkan suatu usaha pertanian yang mandiri, berdaya saing dan berkesinambungan melalui pengelolaan lahan secara korporasi dengan memanfaatkan peluang sumberdaya dan kelembagaan masyarakat yang ada secara optimal," katanya.
Sementara Gubernur Sumsel H. Herman Deru menyebut ada potensi luar biasa di sini.
‘’Perhiptani melakukan penanaman tumpang sari dengan komoditas jagung di lahan replanting sawit yang tengah menanti untuk mendapatkan buah perdana," kata Herman Deru ketika melakukan kunjungan kerja di Desa Burnai Timur Kabupaten OKI, Kamis (22/12).
Herman Deru meyakini langkah itu akan membawa dampak baik bagi perkembangan pertanian di Sumsel.
Terlebih, langkah itu juga merupakan hasil dari kolaborasi berbagai pihak bersama Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) dan TNI.
"Apalagi ada penjamin yang sudah siap membeli hasil dari panen jagung ini nantinya. Tentu harga yang ditawarkan sesuai sehingga akan menambah semangat para petani untuk memproduksi tanaman jagung ini," sebutnya.
Di mana, hasil dari produksi agribisnis jagung tersebut akan dibeli oleh PT. Simco Anugerah Mandiri.
"Jadi petani tidak akan ragu dengan guncangan harga yang terjadi," terangnya.
Diketahui, penanaman perdana agribisnis jagung pola corporate farming plus tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru dan pihak terkait lainnya.
Penanaman agribisnis jagung tersebut dilakukan di lahan sawit replanting yang ada di desa setempat.
Kegiatan itu, diawali juga dengan pengkuhan Perhiptani cabang OKI dan penyerahan sapi bakalan program penggemukan sapi.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Herman Deru juga menyerahkan KUR untuk para petani kluster jagung desa Burnai Timur senilai Rp400 juta dan KUR bagi kluster peternakan sapi untuk 100 peternak. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: