Awal Tahun 2023, Harga Cabai Rawit di Kota Prabumulih “Meroket”
Foto ilustrasi, sumber situs resmi Pemkab Bojonegoro (istimewa)--
PRABUMULIH, PALPOS.ID- Mengawali tahun 2023 ini, kaum ibu-ibu di Kota PRABUMULIH dipusingkan dan dikagetkan dengan harga cabai rawit yang meroket alias mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi.
Jika sebelum tahun baru harga cabai rawit dijual dengan harga Rp42 ribu perkilogramnya, pada Minggu 1 Desember 2023 di Pasar Tradisional Modern (PTM) dan Pasar Inpres, harganya meroket menjadi Rp70 ribu perkilogram.
“Kaget juga naiknya sampai hampir seratus persen,” ungkap Musnaini salah satu ibu rumah tangga di Kota PRABUMULIH.
BACA JUGA:Harga Cabai Rawit di Muara Enim Makin Pedas
Musnaini mengaku sudah memprediksi, harga cabai akan naik pada saat natal dan tahun baru. Akan tetapi dirinya tak menyangka, kenaikan harga mencapai 100 persen.
“Kalau menjelang hari-hari besar seperti lebaran, natal dan tahun baru kan memang biasa naik, tapi kalau naiknya sampai tinggi selangit ini itu sungguh tidak terduga,” ujarnya.
BACA JUGA:Harga Cabai di Lubuklinggau Melejit dan Semakin Pedas
Senada dikatakan Dila warga Wonosari, menurut perempuan itu dirinya tidak menyangka kenaikan harga cabai rawit yang sangat tinggi tersebut. “Dak nyangko bae naiknya tinggi nian,” tuturnya.
Pada kesempatan itupula, Dila mengaku tidak mengetahui apa penyebab cabai rawit harganya melambung tinggi. “Kalau karena tahun baru, biasanya tidak terlalu tinggi naiknya,” imbuhnya.
Sementara, Siti salah satu pedagang di Pasar Inpres menuturkan, salah satu penyebab naiknya harga cabai rawit lantaran pedagang banyak yang tidak berjualan pada hari pertama tahun 2023.
“Kalau tahun baru biasa harga sembako termasuk cabai naik, biasanya itu karena yang jualan sedikit. Otomatis stok barang yang dijual terbatas atau sedikit sementara yang beli masih cukup ramai,” tuturnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: