5 Fakta Menarik Cagar Budaya Rumah Pangeran H Anang di Kabupaten Musi Banyuasin..

5 Fakta Menarik Cagar Budaya Rumah Pangeran H Anang di Kabupaten Musi Banyuasin..

Tampak rumah peninggal Pangeran H Anang yang masih berdiri kokoh di kecamatan Sanga Desa Muba--PALPOS.ID

SEKAYU, PALPOS.ID - Pembentukan Kecamatan Sanga Desa sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang, dimulai dari sekitar tahun 1740.

Kecamatan Sanga Desa adalah salah satu dari 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. Memiliki luas wilayah sekitar 317 kilometer persegi, dan terbagi dalam 17 Desa dan 2 Kelurahan. 

Untuk Marga Sanga Desa berdiri pada tahun 1740 Masehi dengan pasirah pertama Depati Syamsudin atau Depati Uding, yang bergelar Pangeran Syamsudin.

Depati Syamsudin membangun suatu kawasan marga, dengan menyatukan pedatuan kecil-kecil I di pedalaman.

BACA JUGA:Ini yang Menarik Tentang Cagar Budaya Rumah Peninggalan Pangeran H Anang di Sanga Desa

Dia menaklukkan dengan cara diplomasi atau musyawarah, bahkan kadang dengan kekuatan perang untuk menyatukan masyarakat yang hidup di pedatuan pedalaman.

Masyarakat diajak untuk tinggal dan membangun pemukiman di pinggir Sungai Musi.

Dia mengambil legitimasi kekuasaan Pasira ke Kesultanan Palembang pada tahun 1740 M.

Apabila ditelusuri Depati Syamsudin di angkat pesira oleh Sultan Mahmud Badaruddin I, sebab masa pemerintahan beliau dimulai dari tahun 1724 sampai 1758 M.

BACA JUGA:5 Fakta Palembang Darusalam, Nomor 5 Bikin Heran

Dulu Marga Sanga Desa namanya adalah Marga Sanga Desa, namun seiring berkembangnya zaman berubah menjadi Sanga Desa yang artinya 9 Desa karena jumlah Desanya ada sembilan yakni Desa Ngulak ( Ibukota Marga), Ngunang, Penggage, Jud, Nganti, Air Balui, Terusan, Kemang, dan Keban.

1. Kompleks Rumah Pangeran H Anang terletak di Desa Ngulak III, komplek rumah tersebut dipindahkan sebelum tahun 1932 .

2. Di dalam komplek rumah Pangeran terdapat 3 bangunan  rumah dan sebuah masjid yang berada di seberang jalan berhadapan dengan salah satu rumah.

3. Rumah yang berada di posisi tengah telah dipengaruhi arsitektur Belanda, sementara rumah kanan dan kiri merupakan arsitektur rumah limas Kesultanan Palembang Darussalam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: