Konflik Internal Jadi Pemicu Tidak Cairnya Dana Bantuan Partai Golkar Ogan Ilir, Ini Kata Iklim Cahya...

Konflik Internal Jadi Pemicu Tidak Cairnya Dana Bantuan Partai Golkar Ogan Ilir, Ini Kata Iklim Cahya...

Iklim Cahya, salah seorang anggota tim percepatan pembangunan Ogan Ilir, yang juga mantan Kader Partai Golkar.-Palpos.id-

INDRALAYA, PALPOS.ID - Konflik internal memperebutkan kursi pimpinan DPD II Partai Golkar Ogan Ilir, disebut menjadi pemicu tidak dicairkanya dana bantuan partai oleh Pemkab Ogan Ilir, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik  atau Kesbangpol.

Pernyataan itu diungkapkan salah seorang Anggota Tim Khusus Percepatan pembangunan Kabupaten Ogan Ilir Drs H Iklim Cahya, Kamis 19 Januari 2023.

Menurutnya, kurang tepat jika Pimpinan DPD II Partai Golkar menyalahkan Pemkab OI terkait tidak cair atau belum dicairkanya dana bantuan parpol kepada Partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Persoalan pokoknya berada di internal partai golkar itu sendiri. Dengan adanya konflik internal di tubuh partai Golkar OI membuat Pemkab OI menjadi dilematis.

BACA JUGA:Nasib Tujuh Anggota DPRD Fraksi Partai Golkar OI Diujung Tanduk

BACA JUGA:Memanas, Endang PU Ishak Tuding Pemkab OI Kangkangi Dana Bantuan Partai Golkar 

Dicairkan salah, tidak dicairkan juga salah," ujar Iklim yang juga pernah menjabat Sekretaris DPD Partai Golkar Ogan Ilir periode 2004-2009 tersebut.

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Ogan Ilir itu kemudian menyarankan agar pengurus partai Golkar untuk melakukan musyawarah internal guna memecahkan masalah tersebut.

"Kan mereka juga dulunya kawan baik. Apalagi antara Endang PU Ishak dan Suharto," ujar Iklim Cahya yang sekarang tidak lagi berpartai.

Sebagai "alumni" Partai Golkar, Iklim Cahya merasa prihatin dengan konflik yang berlarut yang terjadi di Partai Golkar OI. 

BACA JUGA:Kemungkinan Pemilu Legislatif 2024 Kembali Sistem Proporsional Tertutup, Ini Kata Ketua DPD Parti Golkar Lubu

BACA JUGA:Targetkan 7 Kursi, DPD Partai Golkar OKUT Optimis Kembali Menang Pemilu 2024

"Diperlukan sikap dewasa dan sikap negarawan dari kedua pihak, demi eksisnya kebesaran masa depan Partai Golkar di daerah ini," lanjutnya memberi saran.

Menurut Iklim, kedua pihak bisa mencontoh pengalaman konflik yang terjadi antara Aburizal Bakri dengan Agung Laksono beberapa tahun lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: