Negara Ini Dihuni Mayoritas Keturunan Indonesia, Ada yang Jadi Pejabat Pemerintahan

Negara Ini Dihuni Mayoritas Keturunan Indonesia, Ada yang Jadi Pejabat Pemerintahan

Warga Kaledonia Baru keturunan Indonesia yang berawal dari buruh migran -Foto : Istimewa-

Umumnya warga yang berasal dari Jawa, Betawi, Jawa Barat dan Sumatera ini hidup sejahtera di Kaledonia Baru.

Negara ini sangat unik karena dijuluki kampung orang Jawa di luar negeri.

Sebelumnya Kaledonia Baru merupakan wilayah koloni Prancis tempat membuang penjahat.

Selain itu tempat membuang pemberontak asal Magiri yang melawan Prancis.

Lambat laun pemerintah Prancis membutuhkan buruh migran termasuk dari Jawa.

Pada tahun 1996 ada sekitar 5000-an warga Jawa di Kaledonia Baru.

Dalam buku sejarah kecil Prancis dan Indonesia karangan Jean Rocher dan Iwan Santoso disebutkan migran asal Indonesia ini datang ke Pulau Kaledonia Baru tahun 1896.

Gelombang kedua migrasi yakni tahun 1970-an ketika boming tambang nikel.

Para orang Jawa di Kaledonia Baru ada yang beranak-pinak di Pasifik Selatan, Prancis, atau menikmati hari tua di sekitar Jawa Tengah.

 Rocher ketika berkunjung ke Jogjakarta awal tahun 2003, melihat sejumlah orang Jawa Francophone (penutur Prancis) hidup di kota tersebut. 

Sebagian besar, jelasnya, memiliki akar sejarah di Kaledonia Baru dan secara rutin setiap bulan menerima pensiun dari pemerintah maupun perusahaan Prancis tempat mereka bekerja. 

Pamela Allen seorang peneliti Tasmania University menyebut orang Niaouli yang kembali ke Jawa disebut sebagai Wong Baleh atau Sojourner yang dalam istilah Belanda disebut trekker, yakni migran yang menetap di negeri baru. 

Menurut Pamela, orang-orang ini mencoba peruntungan di Jawa, tanah leluhurnya, namun ada juga Wong Baleh yang tidak betah karena budayanya yang berbeda antara Prancis dan Jawa. 

Awal kedatangan kuli dari Jawa ke Kaledonia Baru dimulai dengan werk contract (kontrak kerja). 

Para buruh kontrak menyebut diri mereka sebagai batur tukon (kuli kontrak). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: