Nah Nah Nah! Geng Hacker Lockbit 3.0 Ancam Rilis 15 Juta Data Pelanggan BSI, Ini Pengakuannya...

Nah Nah Nah! Geng Hacker Lockbit 3.0 Ancam Rilis 15 Juta Data Pelanggan BSI, Ini Pengakuannya...

Geng hacker lockbit 3.0 yang mengaku bertanggungjawab penyerangan Bank Syariah Indonesia dan mengancam akan rilis 15 juta data pelanggan BSI ke web gelap jika negosiasi gagal.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

"Ini kelas internasional bro, otp juga bisa di jebol. Mereka ini menyerang server pusat, kalo udah down ya sistem pengamanan utamanya jebol mau otp sidik jari id face dll terbaca, karena sistem eror.

Jadi ibarat tubuhmu imunnya diserang, ya semua pelindung tubuh g berguna lagi," beber @rnth11146114.

BACA JUGA:Waduh! Serangan Siber Ganggu Akses Layanan Bank Syariah Indonesia, Ini yang Dilakukan Pihak BSI...

BACA JUGA: Layanan Cabang, ATM & Mobile Banking BSI Sudah Kembali NormalBACA JUGA: Layanan Cabang, ATM & Mobile Banking BSI Sudah Kembali Normal

Akan tetap BSI sendiri sudah memastikan keamanan data dan dana nasabah pasca mengalami gangguan layanan selama 8-11 Mei 2023 akibar serangan siber.

Hal itu diungkapkan Dirut BSI Hery Gunardi dalam keterangan tertulisnya Sabtu 13 Mei 2023 yang lalu.

Menurut Hery Gunardi, pihaknya telah meningkatkan dan memperbaiki pengamanan sistem IT perseroan untuk memproteksi data dan dana nasabah.

"Jadi, gangguan di IT BSI sebenarnya telah dapat dipulihkan segera dan ini merupakan response recovery yang baik. 

BACA JUGA:Wow! Biaya Hotel Pejabat Provinsi Sumatera Selatan Rp5.85 Juta Per Orang Per Malam

BACA JUGA:Sejak 2018 Wacanakan Bentuk Kabupaten Daerah Otonomi Baru Pemekaran Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara

Sebab, prioritas utama kami menjaga data dan dana nasabah," ujarnya dalam keterangan tertulis tersebut.

Hery Gunardi mengatakan, BSI terus memperkuat keamanan teknologi perseroan dalam divisi khusus di bawah Chief Information and Security Officer (CISO).

Dan CISO sendiri akan memantau secara berkala sistem IT perseroan untuk melihat apakah ada titik-titik lemah yang harus ditutup, agar tidak disusupi oleh pelaku kejahatan siber.

"Semua itu merupakan satu upaya untuk melindungi data-data nasabah," kata Hery Gunardi. 

BACA JUGA:Wacana Bentuk 2 Kota Daerah Otonomi Baru Pemekaran Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: