Kerupuk-Kemplang Palembang Mendunia, 20 Ton Perbulan Dikirim ke Luar Negeri

Kerupuk-Kemplang Palembang Mendunia, 20 Ton Perbulan Dikirim ke Luar Negeri

Kerupuk-Kemplang Palembang Mendunia, 20 Ton Perbulan Dikirim ke Luar Negeri.Foto:Sefty/Palpos.id--

PALEMBANG, PALPOS.ID- PALEMBANG merupakan kota tertua di Indonesia yang terkenal dengan dengan makanan khasnya yakni empek- empek atau pempek.

Makanan berbahan ikan dan tepung tapioka ini cukup dikenal se- Indonesia bahkan hingga ke negara tetangga.
Namun sebenarnya, tidak hanya pempek saja kudapan khas Palembang, masih banyak yang lainnya.

Salah satunya kerupuk dan kemplang yang juga berbahan utama ikan dan tepung tapioka.

BACA JUGA:Cuma di Palembang Bergunjing Itu Enak, Apalagi Pakai Gula Merah. Mau Coba?

Kerupuk dan kemplang yang berbahan dasar ikan yang digilingkan dicampur dengan tepung tapioka, garam dan penyedap rasa ini.

Kemudian diolah menyerupai pempek, dikeringkan dan dipanggang atau digoreng.

Sebenarnya tidak hanya di Palembang saja, namun kudapan ini juga bisa didapat diseluruh wilayah Sumatera Selatan provinsi Palembang.

BACA JUGA:Jambore PKK Palembang, Harnojoyo Ajak Masyarakat Palembang Sadari Pentingnya Kesehatan

Ada juga diwilayah Sumatera Bagian Selatan lainnya yakni Provinsi Bangka Belitung, Lampung dan Jambi.

Kerupuk dan kemplang dengan rasa yang gurih, tekstur yang renyah dan garing ini sangat tepat dinikmati saat bersantai disore hari dengan olesan sambal yang begitu lezat dan pedas.

Ataupun teman makan tekwan, model yang juga kudapan khas Palembang atau bersama bakso hangat.

BACA JUGA:Tahun 2022 Naik Puluhan Juta, Ternyata Segini Harta Kekayaan Ketua KPUD Empat Lawang

Ada beberapa ikan giling yang bisanya digunakan untuk pembuatan kerupuk dan kemplang ini.
Namun yang kerap ditemui dan memang sudah biasa digunakan para pengrajin kerupuk dan kemplang yakni ikan tenggiri yang telah dihaluskan.

Menariknya lagi, kudapan ini kian hari kian eksis dipasarkan dunia. Tidak hanya di wilayah Indonesia namun pangsa pasar kudapan ini sudah menjadi idola dibeberapa negara lainnya.

Seperti yang dikatakan, Awan, Pemilik Awan Kerupuk 988 yang berdiri sejak tahun 2014. Toko Awan ini sempat terpuruk dan bangkit lagi hingga di tahun 2000an.
Usaha ini terus berdiri dan mampu memasarkan kerupuk dan kemplang tidak hanya secara online, dan ditoko atau outlet saja.

Namun juga, sudah masuk ke gerai pasar modern lainnya seperti peritel Alfamidi, Indomaret dan lainnya.
 
“Kerupuk dan kemplang ini adalah usah aorang tua saya, kemudian saya kembangkan. Tentunya dengan beberapa drama yang dihadapi puncaknya dimasa Covid 19,” jelas Awan.

Sebenarnya, Toko kerupuk dan kemplang yang berada dijalan MP Mangkuengara tidak jauh dari SPBU Kenten Permai, Kelurahan Bukit Sangkal Kecamatan Kalidoni Palembang ini, sudah menggunakan system marketing digital yang memasarkan semua kerupuk dan kelempang secara online.

Namun saat itu, penjualan secara online tidak begitu meledak, hingga saat Covid 19 melanda dihampir semua negara di dunia.
Penjualan kerupuk dan kemplang menjadi Idola hingga kenegara- negara lainnya.

“Saya kirim ke negara tetangga lainnya, namun yang paling besar jumlah pengiriman ke Taiwan dan Arab Saudi hingga 20 ton rutin setiap bulannya,” jelasnya.
 

Sementara untuk pengiriman ke Jogyakarta dan Surabaya mencapai 1- 12 ton yang juga setiap bulan.

“Saya rajin melalukan promosi dibeberapa mediasosial sehingga menjangkau konsumen kebeberapa kota dan negara,” tuturnya.

Iapun akhirnya membuat webside resmi yakni www.awankerupuk988palembang.com yang biasanya digunakan para reseller untuk melakkan transaksi secara online.

“Sayangnya memang nama Awan Kerupuk 988 tidak didapat di kota dan negara yang saya kirim, karena saya sebagai reseller, dimana mereka menggunakan nama masing- masing sebagai brand kerupuk dan kemplang yang mereka jual,” ujarnya.


Awan mengungkapkan, kerupuk dan kemplang yang ia juga memiliki dua kelas yakni premium dan standar.

“Untuk kerupuk dan kemplang premium kita menggunakan bahan ikan tenggiri segar, terdiri 30 jenis kerupuk dan kemplang ada yang di goreng ada juga yang dipanggang,” jelas Awan lagi.

Mengenai harga, untuk kerupuk dan kelempang premium dibandrol dengan harga Rp100 ribu - Rp150 ribu/ kilogramnya. Sedangkan kelas biasa atau standar dibandrol dengan harga lebih terjangkau yakni sekitar Rp40 ribu/ kilogram.

“Yang paling diminati yakni kerupuk keriting, kemplang goreng dan kemplang bakar,” ungkapnya.

Dengan berkembangnya usaha ini, Awan berhasil meraup omset hingga penjualan secara online dan offline kisaran Rp200 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: