Produksi Karet di OKU Turun 60 Persen

Produksi Karet di OKU Turun 60 Persen

Produksi Karet di OKU Turun 60 Persen-Foto:Eco-Palpos.Id

BATURAJA, PALPOS.ID - Petani karet di Kabupaten OKU saat ini lagi menjerit, karena produksi mereka mengalami penurunan yang cukup drastis hingga 60 persen.

Ironisnya, harga jual getah karet di pasaran juga mengalami penurunan.

"Biasanya dalam dua hektare kami mampu menghasilkan getah karet sebanyak 150 kilogram perpekan, namun sekarang hanya 60 kg perpekan," keluh Hermansyah, petani karet asal Kecamatan Lubuk Raja, saat dibincangi, Sabtu (3/6).

BACA JUGA:Jelang Tahun Ajaran Baru, Transaksi Pegadaian Barang Meningkat

Hermansyah menjelaskan, penurunan produksi karet ini disebabkan batang karet milik petani banyak terserang penyakit. Akibatnya, getah karet yang dihasilkan sangat sedikit.

"Padahal kami sudah memberi pupuk agar getah karet yang dihasilkan banyak. Namun entah kenapa hal itu tidak berhasil. Kemungkinan besar batang karet milik kami terkena penyakit," ungkapnya.

Yang lebih menyedihkan lagi lanjut Hermansyah, harga getah karet di pasaran saat ini juga mengalami penurunan dari Rp8 ribu menjadi Rp7,9 ribu perkg.

BACA JUGA: Siswa TK di Kurup Tewas Tenggelam di Sungai Ogan

Kondisi ini kata Hermansyah, membuat petani karet di OKU banyak beralih profesi dan merantau ke daerah lain untuk mencari pekerjaan yang lebih menjanjikan.

"Bagaimana mau memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagai buruh sadap karet, saya hanya dapat gaji Rp221 ribu perpekan. Sementara kebutuhan diatas itu," katanya.

Oleh sebab itu, Hermansyah berharap, harga karet di pasaran bisa naik lagi seperti sedia kala dan produksinya juga kembali normal. "Kalau begini terus, kami mau makan apa," tandasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: