Ternyata Blongket juga Salah Satu Kain Tenun Khas Palembang! Ini Bedaannya dengan Songket...

Ternyata Blongket juga Salah Satu Kain Tenun Khas Palembang! Ini Bedaannya dengan Songket...

Proses pengerjaan kain tenun Blongsong Limar Songket (Blongket) oleh salah satu pekerja di Kampung Kain Tuan Kentang.--Foto : Tia

“Sekarang untuk beberapa bagian yang seperti pengelosan, penghanian sama pelimaran itu kan pekerjaan yang cepat dikerjakan. Biasanya untuk melimar butuh waktu selama tiga hari untuk satu limaran, kalau untuk menenun membuuthkan waktu sekitar 10 hari baru bisa kelar,” lanjutnya.

BACA JUGA:HUT APEKSI Palembang Kedatangan Tamu Pemkot se-Indonesia, Harnojoyo Minta Warga Jaga Ini..

Ia menyebutkan jika harga per meter kain blongket tersebut berkisar Rp125 ribu hingga Rp650 ribu permeter tergantung jenis dan prosesnya.

“Kalau sekarang bener-bener tidak bisa diprediksi ya kita ini kan dalam satu bulan lebih produksi itu sekitar 350-400 meter, kalau misalkan itu terjual semua waktu lagi ramai-ramainya itu bisa sampai  Rp.100-150 juta lah ya perbulan,” sebutnya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, ternyata disepanjang tahun 2023 ini penjualan kain baik Songket ataupun Blongket mengalami penurunan yang sangat drastis.

BACA JUGA:HATI-HATI! Pilih Hewan Kurban Awas Penyakit Kuku Mulut, Ini Ciri-cirinya...

“Tapi sekarang nggak nyampe lagi sekarang sekitaran Rp. 30-50 juta per bulan tapi untungnya ga banyak karena akan ada produksi sama upah kerja ini kita tinggi, kalau sekali produksi perbulan kalo dinyatakan itu 350-400 meter sebulan,” ungkapnya.

Untuk harga dibandrol mulai dari Rp450 ribu hingga jutaan, hal tersebut dihitung berdasarkan jumlah banyaknya kain yang dipakai.

“Kalau waktu pandemi kemarin bisa sampai Rp 150 jutaan lah perbulan kemungkinannya paling kita ambil marjin sekitar 20-25% dalam satu kain nggak banyak,  waktu 2018 itu yang paling banyak itu kain selendang itu banyak yang ngambil dari Bali kalau sekarang bahan meteran bahan yang gulungan itu. Lebaran kemarin juga nggak meningkat, kita itu kita meningkat di bulan Desember lalu yang ada pameran itu bisa tembus sampai 80%-85% sudah itu balik lagi sepi,” tutupnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: