Bukan Cuma Jakarta, Palembang Juga Punya Pulau Seribu Ada Masjid Tertua Palembang, Disini Tempatnya..

Bukan Cuma Jakarta, Palembang Juga Punya Pulau Seribu Ada Masjid Tertua Palembang, Disini Tempatnya..

Masjid Syekh Muhammad Azhari, masjid tertua di Palembang yang berada di Pulau Seribu Palembang.-erika/palpos.id-

BACA JUGA:Wacana Bentuk Kabupaten Daerah Otonomi Baru Pemekaran Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat

BACA JUGA:Kota Bandung Ibukota Jawa Barat Memiliki Banyak Julukan, Berikut Sejarah dan 8 Fakta yang Menakjubkan

Edi menambahkan, saat ini Pulau Seribu ini dihuni oleh 95 KK. 

Pengurus Masjid Syekh Muhammad Azhari, H Munir Rozak mengatakan, masjid ini didirikan tahun 1893. Ini merupakan masjid tertua ke 6 di Palembang.

Setelah Masjid Agung, Masjid Sultan Agung, Masjid Suro, Masjid Ki Merogan dan Masjid Lawang Kidul.

BACA JUGA:Nebula, Glamping di Atas Langit dengan View yang Super di Puncak Bogor

BACA JUGA:56 Desa di OKI akan Gelar Pilkades Serentak, Pemerintah Kabupaten Bersiap

Munir menjelaskan, masjid ini didirikan oleh ulama besar Syekh Muhammad Azhari dari Palembang, yang juga kakek dari KH Zen Syukri.

“Beliau itu berdakwah sampai daerah Ulak Naga, Gelebek. Suatu saat dia mampir di Pulau Seribu ini. Dan mendapatkan wakaf tanah dari warga yang berhasil sembuh dari lumpuh setelah minum air dari Syekh Muhammad Azhari,” jelasnya.

Masjid ini sendiri sudah pernah direhab tahun 2013 lalu. “Dulu bentuknya panggung, sekarang ditimbun.Namun untuk tiang masjid itu masih asli,” katanya.

BACA JUGA:Komitmen Berantas Pungli, Kemenkumham Sumsel Optimalkan Peran Satgas Saber Pungli

BACA JUGA:Ini 5 Syarat Terbaru Naik Kereta Api di Palembang, Nomor 4 Orang yang Begini Harus Tetap Pakai Masker


--

Tiang masjid sendiri ada 30 buah, yang melambangkan hari dalam sebulan. “Ciri khas lainnya di bagian atap ada symbol 6 jempol yang artinya Rukun Iman, kemudian 4  jempol yang berarti rukun iman dan 5 jempol yang berarti rukun Islam,” jelasnya.

Sementara Ketua RT 52, Efrida mengatakan, kebanyakan warga di Pulau Seribu ini bekerja sebagai buruh dan pembuat kapal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: