Tradisi Palembang Bingen, Menidurkan 7 Janda 7 Hari 7 Malam di Rumah Baru
Sesepuh Palembang Kms. H. Mashud Khan (kiri) dan budayawan Vebri Al Lintani-Foto : Tangkapan Layar Youtube @budaya palembang darussalam-
Syarat dari tujuh janda tersebut berasal dari keluarga sendiri.
Jika tidak ada, maka boleh janda tetangga dan dari luar kampung.
Salah satu syarat lagi salah satu dari 7 janda menyandang gelar hajjah.
Selain itu, ke-7 janda tersebut harus bisa mengaji.
Dikarenakan setelah penutup dari tradisi menidurkan tujuh janda di rumah baru ini, akan berdoa dan mengaji.
Dikatakannya, ke-7 janda tersebut memiliki peran masing-masing seperti bisa memimpin pembacaan yasin dan berdoa.
Syaratnya utamanya janda tersebut agama yang kuat karena ada keberkahan dari menidurkan janda di rumah baru.
Di antara 7 janda tersebut ada ketua janda yakni merupakan guru ngaji.
‘’Selama 7 hari, ke-7 janda tersebut setiap harinya pekerjaan hanya membaca surat yassin dan doa di rumah baru tersebut,’’ ungkapnya.
Untuk makanan sehari-harinya, tuan rumah menjamin makanan kepada ke-7 janda tersebut.
Selain itu, tuan rumah menyiapkan alat-alat dan keperluan dapur antara lain minyak tanah, minyak goreng, asam jawa dan saham, dan kayu manis untuk keperluan dapur.
Setelah 7 hari menginap di rumah baru tersebut, di hari terakhir tuan rumah bersama ke-7 janda melakukan makan bersama juga mengundang para tetangga.
Biasanya setelah 7 hari 7 malam melakukan pengajian, baca yasin dan berdoa, ke-7 janda itu ada yang mengalami hal ghaib.
Namun cerita itu hanya disampaikan kepada tuan rumah.
‘’Semisal rumah baru tersebut bagus, dingin, cuma ado penunggunya. Maksud penunggu di sini seperti mahluk gaib. Tapi penunggu rumah ini tidak mengganggu,’’ ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: