Syarat Hewan Qurban, Ini Kata Ketua MUI Lubuklinggau

Syarat Hewan Qurban, Ini Kata Ketua MUI Lubuklinggau

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuklinggau, KH Syaiful Hadi-Foto : Yati/Palpos-

LUBUKLINGGAU,PALPOS.ID - Hari Raya Idul Adha atau dikenal juga dengan Hari Raya Qurban hanya tinggal sepekan lagi.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuklinggau, KH Syaiful Hadi, mengingatkan tentang syarat-syarat hewan qurban. Karena hal itu penting untuk diperhatikan oleh setiap muslim yang akan berqurban.

Yang menjadi syarat utama hewan qurban dikatakan pemilik Pondok Pesantren (Ponpes) Ar Risalah ini adalah hewan ternak yang sehat dan tidak cacat atau memiliki fisik yang sempurna.

BACA JUGA:Dari 469 Daftar Bacaleg di Lubuklinggau Hanya 67 yang Memenuhi Syarat Administrasi

"Misalnya kakinya ada bekas patah atau telinganya congek itu tidak diperbolehkan," contoh Syaiful.

Kemudian lanjutnya, usia hewan qurban itu baik kambing, sapi atau kerbau harus diatas dua tahun atau giginya taringnya sudah tumbuh. Kalau bisa sudah bertanduk besar.

"Nabi itu mencontohkan hewan qurban dengan hewan yang sudah bertanduk besar, seperti saat nabi berqurban memilih hewan yang sudah bertanduk besar,' jelasnya.

BACA JUGA:Soal Wisuda Anak TK, SD, SMP dan SMA, Ini Kata Legislatif di Kota Lubuklinggau

Mengenai berat minimal dikatakan Syaiful, itu tidak ada ketentuan. Kalau bisa diupayakan yang besar dan gemuk.

Lebih lanjut, Syaiful menghimbau agar mereka yang mempunyai kemampuan tidak melewatkan kesempatan untuk berqurban.

Orang yang memilik kemampuan untuk berqurban, namun dia tidak mau berqurban itu sangat merugi.

BACA JUGA:3 Tahun Mengelola PJTKI Illegal, Segini Keuntungan yang Didapat Tersangka

"Karena firman Allah, orang yang berqurban itu akan mendapatkan ganjaran yang berlipat ganda. Satu helai bulu hewan qurban itu sama dengan satu amal kebaikan yang kita kerjakan, misal sedekah, berbakti kepada orang tua, dan lain sebagainya." jelas  Syaiful.

Jadi lanjutnya, bayangkan berapa helai bulu hewan qurban itu dan berapa macam amal kebaikan yang kita buat dalam setahun.

"Artinya apa, dengan Qur'an itu kita memperberat timbangan amal kebaikan kita," tegas ulama di kota Lubuklinggau ini

BACA JUGA:Jadi Bapak Asuh Program Stunting, Ini Yang Dilakukan Kapolres Lubuklinggau

Ditambahkan Syaiful, satu hal yang harus diyakini bahwa uang yang dikeluarkan untuk berqurban itu sepanjang tahun itu akan digantikan oleh Allah dan gantinya lebih banyak.

"Jadi sayang untuk dilewatkan kesempatan untuk berqurban, kalau tidak mampu dengan hewan qurban yang besar, bisa berqurban dengan hewan yang secukupnya saja," katanya.

Selain itu ada warning  bagi orang yang mampu namun tidak mau berqurban. "Kata Rosullullah: Jangan dekat-dekat sholat sayalah kamu," pungkasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: