Puluhan Anak Jadi Percontohan Penanganan Stunting
Kadinkes Lubuklinggau Erwin Armeidi-Foto : Yati/Palpos-
LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID - Sebanyak 192 batita di Kota Lubuklinggau masuk kategori stunting. Dari jumlah itu sekitar 30 kondisinya bisa dikatakan gawat karena berada dibawah garis merah.
Data tersebut berdasarkan data stunting yang tercatat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lubuklinggau.
Untuk mengatasi masalah tersebut Dinas Kesehatan Lubuklinggau bersama tim penanganan stunting, memberikan makanan tambahan khusus mereka yang masuk kategori stunting.
BACA JUGA:5 Personil Polres Lubuklinggau Ditegur Propam, Kapolres Jelaskan Penyebabnya
"Semuanya (192) kita berikan makanan tambahan tetapi khusus sekitar 30 anak yang berada dibawa garis merah selain makanan tambahan kita berikan juga susu," kata Kadinkes Kota Lubuklinggau Erwin Armeidi, beberapa hari lalu.
Menurut Erwin, pemberian makanan tambahan dan susu tersebut dilakukan untuk mempercepat perkembangannya agar bisa menyusul perkembangan bayi yang lain.
Pemberian makanan tambahan plus susu formula itu tambah Erwin baru berjalan satu bulan. "Saat ini petugas melakukan pengecekan di folder before - after untuk mengetahui perkembangannya," jelas Erwin.
BACA JUGA:Operasi Patuh Musi 2023, Polres Lubuklinggau Terapkan Tilang Manual dan ETLE
Dari hasil perkembangan tersebut lanjutnya, baru bisa dilakukan tindakan. "Jika ternyata tumbuh kembangnya tidak ada kemajuan kita harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Erwin.
Sebab lanjutnya akan ada pertanyaan ada apa dengan anak tersebut jika makanan tambahan dan susu sudah diberikan tetapi tidak ada perkembangan.
"Bisa jadi ada sakit bawaan atau apa, nah kalau ini terjadi kita harus mengobati dulu penyakitnya," katanya.
BACA JUGA:Enam Jam Diguyur Hujan, Ratusan Rumah Warga Kota Lubuklinggau Terendam Banjir
Sebab lanjut Erwin, jika penyakitnya tidak diobati maka makanan tambahan dan pemberian susu tambahan tidak akan berjalan efektif.
Namun bila hasilnya dalam satu bulan ini sudah baik, pemberian makanan tambahan distop dan dialihkan kepada anak/bayi yang lainnya.
Dengan apa yang dilakukan tim percepatan penanganan stunting ini lanjutnyandiharapkan kasus stunting di Kota Lubuklinggau Tidak ada lagi. "Targetnya zerro stunting," pungkas Erwin. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: