Gereja Katolik Santo Yosep Tanjung Enim Diresmikan, Telan Dana Rp 7 Miliar

Gereja Katolik Santo Yosep Tanjung Enim Diresmikan, Telan Dana Rp 7 Miliar

Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah menggunting pita peresmian Gereja Katolik Santo Yosep Tanjung Enim.-Foto : Febi/Palpos-

MUARA ENIM,PALPOS.ID - Untuk mendukung kemajemukan dan kerukunan bangsa Indonesia terutama antar umat beragama, Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah meresmikan Gereja Katolik Santo Yosep Tanjung Enim, Rabu (19/7).

Dalam kegiatan tersebut turut hadir Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rahmad Wibowo, Keuskupan Agung Palembang Uskup Aloysius Sudarso, Keuskupan Agung Tanjung Karang Uskup Yohanes Harun Yuwono dan Anggota DPR RI Komisi VIII Esti Wijayanti.

Kemudian, Ketua DPRD Kabupaten Muara Enim Liono Basuki BSc, Direktur Operasi dan Produksi PTBA Suhedi, GM PTE PTBA Venpri Sagara, para unsur Forkopimda Muara Enim.

BACA JUGA:Bentuk Pusat Kota Baru dan Sport Center

Kalam kegiatan persemian Gereja Katolik Santo Yosep Tanjung Enim tersebut juga ditampilkan beragam kesenian mulai dari paduan suara, marawis hingga seni tari dari daerah Nias.

Ketua Pembangunan Gereja Katolik Santo Yosep Tanjung Enim Fx Sigit Heri Basuki dalam sambutannya mengatakan bahwa sejarah gereja Katolik ini mulai dibangun ditahun 1928 oleh tokoh-tokoh Katolik yang bekerja sebagai pekerja tambang di Tanjung Enim.  

Pada tahun 1993 di lakukan renovasi pertama kali sehingga daya tampung umat saat ini baru sekitar 200 umat dan seiring bertambahnya waktu dengan daya tampung gereja dan  kondisi fisik bangunan yang sudah membutuhkan perbaikan, maka pada pada tahun 2020 kita mulai lakukan renovasi pembangunan gereja tahap II.

BACA JUGA:Operasi Patuh Musi, Satlantas Edukasi Go To School

Dijelaskannya dalam pembangunan gereja ini dari sisi designenya memasukan unsur kearifan lokal berupa motif batik Kujur yang telah menjadi Icon dari Tanjung Enim.

Gereja ini terdiri 2 lantai, dengan luas bangunan Gereja 600 m2, dan ditambah bangunan pendukung seperti kapel/ruang doa harian, ruang serbaguna, tempat tinggal pastur, ruang dewan paroki, perpustakaan dan service area dengan luasan 600 meter persegi sehingga luas total 1200 meter persegi.

Untuk dana pembangunan gereja hingga sampai saat ini sudah menghabiskan dana sekitar Rp 7 Milyar.

BACA JUGA:Rencana Pembangunan, Gelar Konsultasi Publik

"Dana tersebut 60 persen adalah dana swadaya umat, dan sisanya ada dana dari para donatur baik CSR PTBA, anak perusahaan PTBA, dan juga perusahaan lokal serta dari perseorangan / Pribadi dari Jakarta, Palembang, Muara Enim, Tanjung Enim dan kota lainnya di Indonesia," jelasnya.

Ditambahkannya pembangunan gereja ini belum selesai 100 persen, untuk itu pihaknya terus berharap bantuan dan suport dari para donatur sehingga bisa menyelesaikan pembangunan tersebut sehingga umat Katolik dapat beribadah dengan nyaman.

Sementara itu, Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah mengapresiasi kegiatan tersebut.

BACA JUGA:Satlantas Berikan Edukasi Tertib Berlalu Lintas Kepada Pelajar

Dirinya berharap dengan diresmikannya gereja ini bisa menjadi simbol pemersatu umat Kristiani yang ada di Kabupaten Muara Enim.

Dirinya juga berpesan,agar semua masyarakat tetap bisa menjaga kondusivitas yang ada di kabupaten Muaraenim.

"Apapun agama, suku dan ras, kita hendaknya tetap saling bergandengan tangan menjaga kerukunan dan kebhinekatunggalan yang kita miliki," pesannya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: