Waduh! Partai Demokrat dan Surya Paloh Beda Pendapat Terkait Cawapres Anies Baswedan
PDIP Belum Deklarasikan Anies di Pilkada Jakarta: Megawati Minta Semua Calon Tidak Mendompleng Saja.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
‘’Jika lampu hijau itu menyarankan Khofifah maju Cawapres, sesuai isu santer saat ini yakni berpasangan dengan Ganjar Pranowo,” terang Diah Ayu Arliany.
Disisi lain, sebelumnya ada pertemuan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Adapun isi pertemuan kedua tokoh itu, desas-desusnya membahas tentang bedol PKB dari Gerindra. Atau bedol PKB gerbong Cak Imin.
Namun, sambung Diah Ayu Arliany, dinamika politik PKB dan PBNU itu menggambarkan sejumlah hal dalam perpolitikan saat ini.
BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sumatera Barat 4 Kabupaten Pilih Pisah dan Gabung 2 Calon Provinsi Baru
Dimana, yang pertama PBNU sendiri terkesan akan main aman dengan merestui Khofifah berpasangan dengan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Namun yang kedua, permainan dua kaki ala PBNU juga bisa dikategorikan untuk mendepat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baik itu Cak Imim sebagai kandidat Cawapres Prabowo Subianto. ‘’Maupun mendepak Cak Imim sebagai pendamping Ganjar Pranowo,” sambung Diah Ayu Arliany.
Kemudian, Diah Ayu Arliany juga menyatakan ritem politik sangat dinamis tersebut, bisa membuka orkestra baru dengan dirigen tunggal PBNU.
BACA JUGA:Usulan 2 Provinsi Baru Pemekaran Provinsi Sumatera Barat Buat Kabupaten Solok Selatan Bingung
"Arah dari orkestra ini adalah "pengambilalihan" PKB melalui Muktamar Luar Biasa (MLB). PBNU tampaknya tengah membangun komunikasi dengan faksi-faksi PKB di luar pagar," tutur Diah Ayu Arliany.
Adapun faksi-faksi PKB diluar pagar dimaksud, yakni kelompok Lukman Edy, Yenny Wahid, serta orang-orangnya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: