Misteri Nama Muara Teweh: Jejak Sejarah Calon Ibukota Provinsi Barito Raya Pemekaran Kalimantan

Misteri Nama Muara Teweh: Jejak Sejarah Calon Ibukota Provinsi Barito Raya Pemekaran Kalimantan

Jejak Portugis di Banjarmasin - Perdagangan Termasuk Intrik Politik dan Penyebaran Agama Katolik.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

KALIMANTAN, PALPOS.ID - Nama Muara Teweh mengemuka sebagai sorotan terkait wacana pemekaran Provinsi Barito Raya yang melibatkan dua provinsi besar di Pulau Kalimantan, yaitu Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Muara Teweh menjadi fokus perbincangan karena diduga akan menjadi ibukota calon Provinsi Barito Raya. Tetapi, dari mana sebenarnya asal usul nama Muara Teweh?

Muara Teweh adalah ibu kota Kabupaten Barito Utara di Provinsi Kalimantan Tengah.

BACA JUGA:TERKINI ! Provinsi Barito Raya Pemekaran 2 Provinsi di Kalimantan, Berikut Potensi 5 Kabupaten yang Bergabung

Namun, sejarah panjang dan asal usul nama Muara Teweh mencerminkan perjalanan yang menarik dan menunjukkan jejak dari masa lalu.

Kisah Muara Teweh tak dimulai dari Banjarmasin, tetapi dari Samarinda.

Meski Muara Teweh terletak di sungai Barito yang mengalir hingga Banjarmasin, lokasinya justru berada di hulu sungai Barito, di pedalaman Borneo yang jauh dari Banjarmasin.

BACA JUGA: Calon Provinsi Barito Raya Pemekaran 2 Provinsi di Kalimantan, Suguhkan Potensi Mendunia

Cerita tentang Muara Teweh mulai terungkap pada tahun 1861 ketika terjadi konflik antara Pemerintah Hindia Belanda dan Orang Bandjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari.

Dalam menghadapi pengikut Antasari yang terdesak menuju utara, Asisten Residen Koetai GH Dahmen melancarkan ekspedisi melalui sungai Mahakam dari Samarinda ke Muara Teweh.

Pemerintah Hindia Belanda membuka cabang pemerintahan di Goote Daijak dan Amoentai.

BACA JUGA:10 Hidden Gem Wisata yang Mendunia di Calon Provinsi Barito Raya, Pemekaran 2 Provinsi di Kalimantan

Di Sungai Mahakam, cabang pemerintahan baru berada di Kutai, yakni Samarinda dan Tenggarong.

Dalam konteks Perang Bandjar, ekspedisi Asisten Residen Koetai GH Dahmen ke Muara Teweh menjadi titik awal isolasi yang terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: