Jarang yang Tahu! Candi Batu Kebayan di Tepi Danau Ranau OKU Selatan, Jejak Beradaban Kuno

Ukurannya cukup besar, dengan panjang mencapai 9 meter dan lebar 8 meter. 

Pada fondasi candi, terlihat ornamen yang memikat hati: pelipit sisi genta dan padma. 

Ornamen-ornamen ini memberikan petunjuk tentang keindahan seni rupa masa lalu yang masih dapat dinikmati hingga kini.

Tidak hanya ornamen yang membuat Candi Batu Kebayan menarik, tapi juga panil-panil batu yang mengelilingi area candi. 

Panil-panil batu ini diduga menjadi bagian dari kaki candi, dengan bentuk empat persegi. 

Namun, menariknya, panil ini tidak dihiasi dengan hiasan atau ukiran apapun. 

Kesederhanaan ini memberi sentuhan autentis dan mengungkapkan karakter asli dari candi ini.

Sebagai situs bersejarah yang kini ditemukan di tengah-tengah masyarakat modern, Candi Batu Kebayan memiliki daya tarik yang kuat bagi para peneliti, sejarawan, dan wisatawan. 

Menelusuri sejarah di balik candi ini memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana peradaban masa lalu berkembang dan memberi pengaruh pada budaya saat ini.

Pemerintah setempat dan berbagai lembaga pelestarian budaya telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan warisan berharga ini tetap terjaga dan diperhatikan. 

Candi Batu Kebayan bukan hanya sekadar peninggalan sejarah, tapi juga jendela ke masa lampau yang menceritakan cerita tentang perkembangan agama, seni, dan kehidupan sosial pada masa lalu.

Candi Batu Kebayan atau Candi Jepara, adalah titik temu antara masa lalu dan masa kini.

 Terletak di tepi Danau Ranau, situs ini membawa kita dalam perjalanan melintasi waktu, mengungkapkan kebesaran peradaban yang pernah berkembang di wilayah ini. 

Sebuah tempat yang patut menjadi sumber kebanggaan lokal dan warisan nasional yang tak ternilai harganya. ***

 

Sumber: