Rumput di Hutan Gambut, Tembus Hingga ke Paris dan Dubai

Rumput di Hutan Gambut, Tembus Hingga ke Paris dan Dubai

Rumput di Hutan Gambut tembus hingga ke Paris dan Dubai. -Foto: ist-

PALEMBANG, PALPOS.ID - Sumatera Selatan tidak hanya kaya akan kulinernya, namun juga kekayaan alam yang bisa diolah menjadi barang guna untuk beberapa kebutuhan.

Dengan luas wilayah hutan yang masih cukup luas, terlebih hutan gambut yang hampir menguasai kawasan di Sumsel  yang menyimpan banyak kekayaan alam.

Menariknya, hasil dari hutan gabut tersebut dapat menjadi lahan pencarian bagi masyarakat. Dengan kekayaan alam, hasil hutan gambut bisa membantu kesejahteraan masyarakat.

Salah satunya purun, purun merupakan jenis rumput atau gulma yang banyak tumbuh di wilayah gambut.

Tumbuhan ini subur di gambut yang basah, dimana kawasan gambut di Sumatera Selatan cukup luas.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Maluku, Intip Potensi Migas di Saumlaki Calon Ibukota Provinsi Maluku Tenggara Raya

Salah satunya berada di Pedamaran, Ogan Komering Ilir  Sumatera Selatan yang memiliki luas wilayah 150.000 hektare, sekitar 120.000 hektare merupakan lahan gambut.

Melihat tingginya potensi tersebut, sejak dahulu maka warga Desa Pulau Geronggang, Kecamatan Pedamaran Timur Kabupaten OKI memanfatakan hasil alam tersebut menjadi barang bernilai guna dengan nilai jual yang cukup memuaskan.

Melalui kelompok masyarakat yang dipimpin oleh Kelompok POAH Sejahtera, Wani Sukmawani, purun yang merupakan jenis rumput di hutan gambut disulap menjadi beberapa keperluan wanita seperti tas, dompet, naimtabe, karpet bundar.

Tidak hanya itu saja, rumpun tersebut juga diubah menjadi peci, pot, bunga, topi, kendi, sajadah bahkan taplak meja.

Adapun beberapa tahapan yang perlu dilakukan guna menghasilkan produk bernilai guna, mulai dari rumput purun yang dihasilkan dari hutan gambut.

BACA JUGA:14 Calon Provinsi Baru di Indonesia: Sejumlah Daerah Berpeluang Menjadi Daerah Otonomi Baru

Lalu, dikeringkan selama tiga hari, kemudian dipipihkan menggunakan alat khusus yang terbuat dari kayu, dilanjutkan dengan pemberian warna merah, serta hijau atau sesuai selera.

Proses pewarnaanpun membutuhkan tiga hari untuk mendapatkan warna yang cantik. Setelah pewarnaan sempurna, proses selanjutnya adalah pembentukan sesuai kebutuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: