Krisis Air Baku, PDAM Tirta Prabujaya Imbau Pelanggan Tak Gunakan Pompa

Krisis Air Baku, PDAM Tirta Prabujaya Imbau Pelanggan Tak Gunakan Pompa

Sungai Lematang debit airnya menurun-Foto: Prabu-Palpos.Id

PRABUMULIH, PALPOS.ID - Sejak beberapa bulan terakhir, sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Prabujaya yakni Sungai Lematang debit airnya menurun alias mengalami kekeringan dampak dari kemarau yang melanda Kota Prabumulih.

Akibat kondisi tersebut, distribusi air bersih ke rumah-rumah pelanggan menjadi terganggu. Jika selama ini distribusi air PDAM bisa mencapai 24 jam dalam kondisi kemarau ini, distribusi air PDAM berjalan 12-15 jam saja.

“Debit air Sungai Lematang yang merupakan sumber air baku kita mengalami kekeringan debit airnya turun, hal ini berdampak pada pengolahan air baku dan distribusi air PDAM ke pelanggan,” ungkap Direktur PDAM Tirta Prabujaya Fajar C Ardhana ST MSi, Minggu (27/8).

BACA JUGA:Per Juli 2023, PAD Kota Prabumulih Over Target Capai Rp22.8 Miliar

Terkait persoalan itu, Fajar mengimbau kepada pelanggan PDAM agar memanfaatkan air seperlunya. “Jangan sampai air terbuang sia-sia, gunakan seperlunya,” ujarnya.

Selain itu, pria penggemar burung bekicau ini mengimbau kepada pelanggan PDAM agar tidak meneydot air PDAM menggunakan pompa air. Sebab hal itu dapat membuat pelanggan yang berada jauh dari intake tidak kebagian air bersih.

“Jangan gunakan pom air saat menyedot air PDAM, karena berdampak bagi pelanggan yang berada jauh bisa-bisa tidak kebagian air bersih karena distrubusi air berkurang dampak dari debit air sungai Lematang nyusut (kering),” tuturnya seraya mengatakan sudah banyak pelanggan yang kedapatan menyedit menggunakan pompa air.

BACA JUGA:Tol Indralaya-Prabumulih Siap Beroperasi, Menawarkan Perjalanan Cepat dan Pemandangan Eksotis

Ketika ditanya apa sanksi yang diberikan bagi pelanggan yang kedapatan menyedot menggunakan pompa air, Fajar mengaku sejauh ini pihaknya belum memberikan sanksi apapun.

“Baru sebatar kita berikan teguran peringatan saja, nanti kedepan tentunya akan ada sanksi,” ucapnya tanpa menjelaskan sanksi apa yang akan diberikan bagi pelanggan tersebut.

Lebih lanjut Fajar menjelaskan, saat ini kondisi pompa air di Intake Sungai Medang posisinya sudah menggantung alias sudah tidak dapat menyedot air. “Debit air Sungai Lematang sudah jauh drastis, turunnya mencapai sekitar 70 sampai 80 persen sehingga tidak dapat terjangkau pipa pompa air kita,” kata Fajar.

BACA JUGA:Progres Perbaikan Jalan Lingkar Timur Prabumulih Capai 18,14 Persen

Untuk mengatasi kondisi itu sambung Fajar, pihaknya membuat saluran air sehingga sisa air di Sungai Lematang bisa masuk ke dalam pompa.

"Itu yang saat ini kita lakukan. Makanya operator yang ada di intake di Sungai Lematang itu posisi sekarang siaga 24 jam," pungkasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: