Bangunan Kolonial di Indonesia : Benteng Karang Bolong Penjaga Pertahanan Maritim

Bangunan Kolonial di Indonesia : Benteng Karang Bolong Penjaga Pertahanan Maritim

Benteng Karang Bolong di Cilacap Jawa Tengah salah satu bangunan kolonial yang masih tersisa-Foto : FB @bangunan kolonial-

CILACAP, PALPOS.ID – Di tengah gempuran modernisasi yang mengubah banyak lanskap kota, Benteng Karang Bolong di CILACAP, Jawa Tengah, tetap bertahan sebagai monumen sejarah yang bercerita tentang masa kolonialisme di Nusantara. 

Dibangun pada abad ke-19, benteng ini memiliki kisah yang unik dalam penjagaan keamanan maritim di sekitar pulau Nusakambangan.

Sebelum Inggris mengambil alih wilayah ini pada tahun 1812, laut sekitar Nusakambangan dan Cilacap sepi dan terlantar. 

BACA JUGA:Warisan Budaya, Berikut 8 Alat Musik Tradisional yang Tidak Boleh Dilupakan

Namun, pulau ini kemudian ditemukan memiliki posisi strategis untuk mempertahankan diri dari serangan perompak dan juga potensial sebagai pelabuhan. 

Oleh karena itu, di tahun 1813, Inggris memutuskan untuk membangun Benteng Karang Bolong sebagai bagian dari jaringan pertahanan.

Benteng ini dirancang dengan matang, dibangun dari batu gamping yang terdiri dari bebatuan Nusakambangan. 

BACA JUGA:Jarang yang Tahu! 5 Karya Budaya Sumsel Resmi Menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Apa Saja?

Benteng ini memiliki dua baterai, dengan baterai utama dipersenjatai dengan 14 meriam 60-pon.

Gudang dan ruang mesiu dipahat langsung ke dalam batu, memanfaatkan kondisi geografis setempat.

Sebuah menara setengah lingkaran dengan dua setengah lantai juga dibangun di atas batu ini, dilengkapi dengan 8 meriam dan diakses melalui jembatan gantung.

BACA JUGA:Pesona Memukau Sungai Sekanak di Palembang

BACA JUGA:Yuk Kenal Lebih Dekat dengan Kota Palembang Darussalam, Kota Tertua di Indonesia

Disebabkan oleh jalur selat yang sempit, setiap kapal yang melewati area ini akan dengan mudah berada dalam jangkauan tembak Benteng Karang Bolong. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: