Pelaku Pembunuh Adik Bupati Muratara Terancam Mati, Begini Kronologis Kejadiannya

Pelaku Pembunuh Adik Bupati Muratara Terancam Mati, Begini Kronologis Kejadiannya

Kedua tersangka pelaku pembunuhan adik bupati Muratara saat di bawa ke Polda Sumsel untuk Konferensi Pers, Jum'at (8/9/2023)-Foto : Tia-PALPOS.ID

PALEMBANG, PALPOS.ID - Tragedi Membekas di Dusun 3 Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Muratara pada 5 September 2023 mulai terang benderang mengenai motif di balik tewasnya Abadi (46), adik Bupati Muratara, H. Devi Suhartoni.

Dua pelaku yang menghabisi korban yakni Arwandi alias Arwan alias Arman (30) dan kakaknya Ariyansyah (35), kini diamankan di Mapolda Sumsel.

Kedua pelaku yang menewaskan Abadi dan melukai Deki, adik Abadi, dihadirkan dalam pres rilis di Mapolda Sumsel, Jumat, 8 September 2023.

Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo SIK membeberkan kronologis kejadiannya berdasar hasil pemeriksaan saksi-saksi dan kedua pelaku.

Diungkapkan, kejadian bermula dari sebuah rapat yang dihadiri oleh Abadi di rumah seorang warga bernama Pandit, di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara.

BACA JUGA:Kematian Adik Bupati Muratara Menyulut Emosi Warga, Massa Bakar Rumah Pelaku, Begini Kronologis Lengkapnya

Selain Abadi, rapat tersebut juga dihadiri oleh Camat Rawas Ilir Husen, PJ Kades Belani Paisol, Sat Pol PP Kecamatan Rawas Ilir Yansah, dan warga lainnya.

Tak lama kemudian, pelaku Arwan datang dan masuk ke dalam rumah Pandit, tempat digelarnya rapat. Korban Abadi meminta Arwan keluar karena rapat tersebut bersifat internal.

Tidak senang dengan permintaan ini, Arwan tersinggung dan akhirnya terlibat keributan dengan Deki, adik Abadi.

Korban Abadi berhasil memisahkan mereka. Namun beberapa saat kemudian, Arwan kembali datang bersama kakaknya Ariyansyah.

Mereka berdua membawa sajam jenis parang dan menyerang korban.

BACA JUGA: Pasca Tragedi Desa Belani: Tewasnya Adik Bupati, Polisi Imbau Warga tidak Melakukan Aksi Balasan

Deki, yang mengalami luka bacok di kedua tangannya, berhasil melarikan diri, namun Abadi tak selamat dan meninggal dunia akibat luka yang dideritanya.

Barang bukti yang disita oleh kepolisian meliputi golok, parang, cincin berlumuran darah, kacamata yang patah, sepasang sandal, kursi plastik patah, dan pakaian korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: