Mbok Yem, Membawa Misi Mulia untuk Pendaki Gunung Lawu dan Legenda Warung Nasi Pecel Tertinggi di Dunia

Mbok Yem, Membawa Misi Mulia untuk Pendaki Gunung Lawu dan Legenda Warung Nasi Pecel Tertinggi di Dunia

Mbok Yem ternyata bukan hanya menjual pecel di puncak Gunung Lawu, tapi membawa misi mulia untuk para pendaki--

Wanita berusia 70 tahun ini bukan sembarang wanita. 

Dengan keberanian dan tekadnya, dia memilih membuka warung di ketinggian 3.150 mdpl, menjadikannya salah satu warung tertinggi di dunia.

Sejak 1980-an, warung sederhananya yang hanya terbuat dari kayu ini menjadi surga bagi para pendaki. 

Berada di salah satu gunung tertinggi di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, mencapai warung Mbok Yem memerlukan waktu sekitar 6 hingga 7 jam. 

Namun, bagi para pendaki, kehadiran warung ini memberikan rasa hangat, terutama di tengah cuaca dingin yang bisa mencapai minus 5 derajat.

Bukan tanpa tantangan menjalankan warung di ketinggian. 

Cuaca ekstrem, angin kencang, dan keterbatasan logistik menjadi beberapa di antaranya. 

Namun, Mbok Yem tak pernah menyerah. 

Dengan bantuan beberapa kerabatnya, ia bisa melayani hingga 300 pendaki dalam sehari. 

Bahkan, pada momen tertentu, seperti 17 Agustus atau bulan Suro, Gunung Lawu dipenuhi pendaki, membuat warungnya tak pernah sepi.

"Selama saya masih kuat, saya akan tetap di sini," ujar Mbok Yem dengan nada penuh semangat.

Meski menjalankan warung di puncak gunung, tradisi mudik saat Lebaran tetap menjadi agenda Mbok Yem setiap tahun. 

Dia hanya turun gunung sekali dalam setahun, tepatnya saat Lebaran. *** 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: