Singkong Rebus dan Gigi Berlubang

Singkong Rebus dan Gigi Berlubang

Rizki Nurul Fatimah, S.Kp.G., M.K.M Dosen DIII Teknik Gigi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang-ist-ist

Ketika makanan yang mengandung karbohidrat telah dikonsumsi selama 20-30 menit oleh seseorang, maka bakteri penyebab  karies atau gigi berlubang di  rongga  mulut  akan memproduksi asam sehingga terjadinya demineralisasi.

Hal tersebut melansir dari hasil penelitian A’yun  Q  yang berjudul How  is  the  Oral  Hygiene  of Elementary  School  Students?-Saliva  pH,  Saliva Volume  and  Saliva  Viscosity. Penelitian ini telah terbit dalam Asian  Journal  of Pharmaceutical   Research   and   Development pada 2021.

Senada dengan hasil penelitian Riswandi  M A,  Adhani  R dan  Hayatie  L  pada 2016 yang dimuat dalam Jurnal Kedokteran Gigi.

Penelitian tersebut berjudul Perbedaan   Indeks   Karies   Gigi   Antara   Siswa Dengan   Status   Gizi  Lebih   Dan   Status   Gizi Normal  Tinjauan  pada  Siswa  Kelas  IV,  V  dan VI di Madrasah Ibtidayah Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin

Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan, apabila seseorang terlalu sering mengkonsumsi  karbohidrat,  maka email gigi  tidak  akan  mempunyai  kesempatan untuk melakukan proses remineralisasi.

 

Singkong Rebus Berisiko Sebabkan Gigi Berlubang

Singkong mempunyai kadar pati dan gula. Secara fisik, singkong mengandung getah yang lebih banyak, sehingga singkong lebih bersifat lengket. 

Singkong mempunyai kadar pati 80% dan kandungan pada singkong yaitu 34,7 gram dalam setiap 100 gramnya. Singkong termasuk ke dalam karbohidrat jenis polisakarida (amilum). 

Karbohidrat harus dipecah dalam saluran pencernaan oleh enzim amilase. Enzim amilase diproduksi oleh kelenjar saliva dalam mulut. 

Enzim amilase memecah amilum menjadi glukosa dan maltosa. Keberadaan amilase memberi dampak yang berarti dalam menurunkan pH hingga 3,9-4,4 sebagai akibat dari mengonsumsi makanan pati yang dimasak. 

Pada proses pengolahannya, singkong dapat direbus dengan temperatur air maksimal 100 °C. Pemanasan pada suhu tinggi dapat merusak struktur crystalline pada singkong. 

Hal ini mengakibatkan singkong dengan mudah dihidrolisis oleh enzim amilase yang ada dalam saliva. Makanan ringan yang mengandung karbohidrat sederhana dalam konsentrasi yang tinggi dapat meningkatkan risiko karies gigi. 

Penelitian yang telah dilakukan oleh Fatimah RN dari Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta mengungkap, terjadi penurunan pH saliva setelah mengkonsumsi singkong yang direbus.

Penelitian Fatimah pada 2016 ini berjudul Pengaruh Konsumsi Singkong Rebus Dan Kentang Rebus Terhadap Penurunan Derajat Keasaman (Ph) Saliva Pada Anak Usia 7-8 Tahun (Kajian SDN 1 Jetis Yogyakarta).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: