Singkong Rebus dan Gigi Berlubang

Singkong Rebus dan Gigi Berlubang

Rizki Nurul Fatimah, S.Kp.G., M.K.M Dosen DIII Teknik Gigi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang-ist-ist

Saliva adalah air liur yang sangat berperan penting dalam proses buffer, pada saat terjadinya penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi dan proses karies akan terjadi. 

Proses terjadinya karies gigi pertama kali dimulai dengan adanya plak di permukaan gigi yang menempel, kemudian sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu tertentu yang berubah menjadi asam laktat.

Setelah berubah menjadi asam laktat kemudian terjadilah penurunan pH mulut menjadi kritis (5,5) yang akan menyebabkan demineralisasi email berlanjut menjari karies gigi.

Karies gigi terjadi karena adanya interaksi antara bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm dan diet, terutama komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat dan asetat. 

Gula akan dicerna oleh bakteri di mulut dan menghasilkan asam. Jika gigi tidak dibersihkan dengan benar dan rutin, asam akan mengikis bagian luar gigi yang disebut enamel, sehingga menghasilkan lubang kecil pada permukaan gigi.

 

Cara Mencegah Gigi Berlubang

Di Indonesia, tingkat kejadian gigi berlubang sangat tinggi. Masyarakat diharapkan untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi, meskipun keberadaan gigi kurang disadari. 

Gigi mempunyai fungsi yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari. Gigi mempunyai peranan penting bagi kesehatan tubuh dan berperan dalam sistem pencernaan. 

Cara untuk mencegah terjadinya gigi berlubang walau telah mengonsumsi makanan berkarbohidrat seperti singkong yaitu dengan menyikat gigi dua kali sehari dan memilih sikat gigi dan pasta gigi yang baik.

Gigi berlubang juga dapat dicegah menggunakan dental floss dan berkumur satu kali seminggu dengan obat kumur serta memperbanyak minum air putih.

Selain itu juga penting untuk menghindari makanan yang banyak mengandung gula, asam dan lengket serta rutin mengunjungi dokter gigi minimal 6 bulan sekali.(*)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: