Waspada Karhutla Bakar Gedung Sekolah, Pihak Sekolah SMKN I Pemulutan Berjibaku Cabut Rumput

Waspada Karhutla Bakar Gedung Sekolah, Pihak Sekolah SMKN I Pemulutan Berjibaku Cabut Rumput

Waspada Karhutla Bakar Gedung Sekolah, Pihak Sekolah SMKN I Pemulutan Berjibaku Cabut Rumput--Foto: Isro/Palpos.id

OGANILIR, PALPOS.ID - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) hingga kini terus membara membakar lahan tidur, gambut hingga Tempat Pembungan Sampah (TPS) di Kabupaten Ogan Ilir.

Tak hanya berdampak terhadap kesehatan masyarakat akibat pencemaran udara, Karhutla juga mengancam rumah-rumah warga, hingga gedung gekolah.

Seperti yang dirasakan oleh salah satunya SMK Negri 1 Pemulutan, Ogan Ilir yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan, Desa Pegayut, Kecamatan Pemulutan Ogan Ilir.

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni Tinjau Langsung Lokasi Karhutla

Areal gedung yang masih di kelilingi semak belukar dan lahan tidur membuat sekolah ini dalam situasi dan kondisi terancam oleh keberadaan Karhutla.

Menurut Kepala Sekolah SMK Negri 1 Pemulutan Rahmi Sopiah didampingin Waka Kurikulum Yuliarti mengatakan untuk mencegah hal yang di inginkan pihaknya berupaya membersihkan areal gedung dengan alat seadanaya agar api tak menjalar ke gedung sekolah.

"Sekloah berupaya mencabut atau membersihkan rumput-rumput yang dekat dengan gedung sekolah untuk mengurangi potensi terjadinya kebakaran dan membahayakan araea gedung sekolah," ungkap dia saat di temui Palpos.id kemarin. Kamis, 5 Oktober 2023.

BACA JUGA:Pj Gubernur Kompak Bersama Kapolda Sumsel Percepat Penanganan Karhutla

Selain itu, Kata Sopiah kebakaran yang terjadi di daerah lain seperti di kabupaten Ogan Komrering ilir (OKI) asapnya dapat mencapai area Kota Palembang tak terkecuali sekolahnya. Hal itu sangat berdampak bagi kesehatan terutama untuk siswa.

"Untuk saat ini memang sekolah kita mengurangi jam belajar. Kalau normal masuk 07,15 Wib, sekarang masuk menjadi 7.30 Wib dan setiap jam pelajaran di kurangi 10 menit. Selain di belajar disekolah juga dilakukan daring," katanya.

Menurut Sopiah, satu minggu terakhir kondisi asap kian pekat karena kondisi lahan gambut yang terbakar sehingga terjadi kabut asap terus menerus.

BACA JUGA:Karhutla Jadi Peristiwa Serius, Kades di OKI Diminta Pro Aktif

"Untuk aturan tersebut itu merupakan Kebijakan dari perintaj Provinsi melalui surat edaran gubernur dan rapat dengan wali siswa. Aktivitas belajar mengajar tetap berjalan kendati kegiatan belajar mengajar di luar ruangan di tiadakan," ungkapnya.

Untuk siswa yang batuk atau sesak napas, Lanjutnya, ada dialami oleh sebagian siswa, namun pihaknya terus berupaya melakukan pencegahan terhadap kemungkinan yang lebih buruk dengan bekerja sama dengan puskesmas terdekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: