Kemenkumham Sumsel dukung Satuan kerja untuk Optimalkan Proses Pembinaan WBP
Kemenkumham Sumsel dukung Satuan kerja untuk optimalkan proses pembinaan WBP.--humas kemenkumham
PALEMBANG, PALPOS..ID.- Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan terus berupaya mendorong satuan kerjanya untuk mengimplementasikan fungsi pemasyarakatan melalui pembinaan narapidana dan anak yang sejalan dengan amanat dari Undang- Undang (UU) nomor 22 Tahun 2022 tentang pemasyarakatan.
Hal tersebut dibuktikan dengan diselenggarakannya kegiatan pembelajaran cara pelafalan huruf Hijaiyah oleh Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Palembang yang bekerja sama dengan Yayasan Khasanah Kebijakan Palembang, Kamis (12/10).
Bertempat di Masjid At- Taubah LPKA Kelas I Palembang, bimbingan dan pembelajaran oleh Yayasan Khasanah Kebijakan palembang ini diikuti dengan penuh antusias 3i orang anak binaan LPKA Kelas 1 Palembang.
BACA JUGA: Kakanwil Kemenkumham Sumsel Minta Masyarakat Tak Ragu Laporkan Jika Ada Notaris Nakal
Dalam sambutan singkatnya, Kepala LPKA Kelas I Palembang, Hamdi Hasibuan menyampaikan kegiatan ini penting untuk diikuti agar para anak binaan dapat melafalkan huruf Hijaiyah dengan benar sehingga tidak menimbulkan perbedaan arti atau makna dari surat yang dilafalkan.
Kali ini bimbingan sekaligus pembelajaran difokuskan pada pengucapan huruf Hijaiyah atau makhorijul huruf.
Makhorijul huruf sendiri secara istilah adalah tempat keluarnya huruf hijaiyyah. Menurut Ustadzah Siti Masea selaku pemateri dari Yayasan Khasanah kebaikan Palembang, hal ini merupakan materi dasar yang harus dikuasai dengan baik dan benar.
BACA JUGA:Perkuat Integritas Pegawai Melalui Sosialisasi Pembentukan Duta Integritas pada Kanwil Kemenkumham Sumsel
"Tempat keluarnya huruf dapat dibagi menjadi lima yaitu tenggorokan atau halq, mulut atau lisan, antara dua bibir atau syafatain, rongga atau jauf dan hidung atau khoisyum," jelas Ustadzah Siti kepada andikpas.
Di tempat terpisah, Kakanwil Kemenkumham Sumsel Dr Ilham Djaya menyambut baik kegiatan positif ini yang merupakan cara untuk membina WBP dengan pendekataan sisi rohaniah untuk menjadi bekal saat kembali ke masyarakat.
“Kegiatan pembelajaran pelafalan huruf hijaiyyah ini penting untuk didukung oleh semua pihak sehingga mereka dapat mendapatkan kesempatan kedua untuk mengambil jalan positif menuju masa depan yang lebih baik. Tentunya, hal ini diharapkan dapat menginspirasi serta menebarkan kebermanfaatan ke lingkungan sekitar,” tutup Ilham Djaya.Inforial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: