Waw! Upacara Ritual Tiwah Suku Dayak Ngaju: Di Mana Tulang Orang Ninggal Dipisahkan dari Dagingnya

Waw! Upacara Ritual Tiwah Suku Dayak Ngaju: Di Mana Tulang Orang Ninggal Dipisahkan dari Dagingnya

Waw! Upacara Ritual Tiwah Suku Dayak Ngaju: Dimana Tulang Orang Ninggal Dipisahkan Dari Dagingnya--Foto: Ist/Palpos.id

PALEMBANG, PALPOS.ID - Suku Dayak Ngaju, sebuah komunitas pribumi yang mendiami wilayah pedalaman Kalimantan Tengah, terkenal dengan tradisi unik mereka yang dikenal sebagai "Ritual Tiwah."

Ritual ini merupakan upacara kematian yang dilakukan untuk seseorang yang telah meninggal dunia dan dimakamkan dalam peti mati.

Ritual Tiwah memiliki tujuan yang mendalam, seperti meluruskan perjalanan roh yang meninggal, membuang sial, dan memuliakan arwah yang telah pergi.

BACA JUGA:Sangar! Ikan Palmas: Ikan Predator yang Unik dan Menawan, Tampak Seperti Naga Mini

BACA JUGA:Mojosemi Glamping Jawa Timur: Menikmati Camping Mewah di Tengah Hutan Jawa Timur yang Menakjubkan

Prosesi ini memiliki tujuan utama dalam menjalani keyakinan suku Dayak Ngaju yang meyakini bahwa kematian adalah gerbang menuju alam roh.

Menurut kepercayaan mereka, manusia akan menjadi arwah atau "liaw" setelah meninggal, dan penting untuk memastikan bahwa arwah tersebut diantarkan dengan baik menuju alam roh dan surga.

Oleh karena itu, Ritual Tiwah dilakukan terutama untuk orang atau anggota keluarga yang telah meninggal dan dikubur selama tujuh hingga 10 tahun.

BACA JUGA:Eksplorasi Keindahan dan Kepribadian Ikan Oscar: Predator Bersahaja dengan Warna Mempesona

BACA JUGA:Unik dan Memikat: Pemakaman Suku Minahasa di Sulawesi Utara dengan Posisi Seperti Bayi dalam Rahim

Salah satu aspek kunci dari Ritual Tiwah adalah penggunaan tulang belulang orang yang telah meninggal. Setelah jenazah dipersiapkan, tulang belulang dipisahkan dari dagingnya.

Tulang-tulang ini kemudian akan ditempatkan dengan hormat di dalam apa yang dikenal sebagai "Sandung" atau "Pambak," yaitu tempat penyimpanan tulang manusia yang dianggap suci.

Penggunaan tulang belulang dalam ritual ini adalah cara suku Dayak Ngaju untuk memastikan bahwa roh yang meninggal dapat diantarkan dengan baik.

BACA JUGA:Eksplorasi 6 Fakta Menarik Majalengka Kabupaten yang Tersembunyi di Tatar Pasundan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: