Krisis Pembangunan Kota Baru Lampung: Mimpi Megaprojek yang Mangkrak dan Terbengkalai
Mega Proyek Kota Baru Calon Ibukota Provinsi Lampung Terbengkalai: Harapan yang Pudar dan Kemunduran.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Dalam proyek ini, ada empat gedung utama yang direncanakan selesai pada akhir 2014: kantor Gubernur Lampung (anggaran Rp72 miliar), Gedung DPRD Provinsi Lampung (anggaran Rp46 miliar), balai adat (anggaran Rp1,5 miliar), dan masjid agung (anggaran Rp20 miliar).
2. Mimpi Kota Baru yang Mangkrak:
Namun, impian ini terbukti hanya menjadi mimpi semata. Setelah Gubernur Sjahroeddin ZP digantikan oleh Ridho Ficardo, proyek ini dihentikan dan anggarannya dialihkan untuk masalah infrastruktur jalan, irigasi, pariwisata, dan sumber energi.
BACA JUGA:Glamping Gunung Mas Puncak: Pengalaman Wisata Liburan yang Memikat
BACA JUGA:Provinsi Lampung Gudang Artis yang Memikat Dunia Hiburan Indonesia
Meskipun telah berlalu beberapa tahun, masa kepemimpinan berikutnya di bawah Arinal Djunaidi belum memberikan kejelasan mengenai kelanjutan proyek ini.
3. Infrastruktur Rusak Parah:
Kondisi Kota Baru Lampung semakin buruk dengan adanya akses jalan yang rusak parah di sejumlah titik. Gedung-gedung megah yang seharusnya menjadi bangunan simbol kemajuan sekarang berdiri tanpa tujuan, dengan kondisi terbengkalai dan hanya selesai sekitar 40-50 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: