Pengaruh Stunting Terhadap Susunan Gigi Anak

Pengaruh Stunting Terhadap Susunan Gigi Anak

Rizki Nurul Fatimah, S.Kp.G., M.K.M Dosen DIII Teknik Gigi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang---ist

Oleh: Rizki Nurul Fatimah, S.Kp.G., M.K.M

Dosen D III Teknik Gigi

Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

 

INDONESIA saat ini menghadapi tantangan dalam membangun kesehatan. Masalah kesehatan ibu dan anak masih menjadi masalah utama di Indonesia. 

Prevalensi kejadian stunting di Indonesia cukup tinggi. Pada tahun 2022 prevalensi kejadian stunting di Indonesia sebesar 21,6 persen. Angka tersebut di atas ambang batas WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yaitu sebesar 20 persen. 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2022 menyatakan bahwa stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama, akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. 

Terjadinya stunting di mulai saat masih janin dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun Permasalahan stunting saat ini menjadi isu strategis kebijakan. 

Stunting menjadi salah satu indikator utama kesejahteraan anak dan kondisi sosial ekonomi. Pada anak-anak stunting dapat mengakibatkan masalah kesehatan dan perkembangan mental juga menurunkan produktivitas serta kapasitas intelektual pada anak-anak.

World Health Organization (WHO) mengkategorikan penyebab terjadinya stunting pada anak menjadi empat kategori diantaranya makanan tambahan/komplementer yang tidak adekuat, faktor keluarga dan rumah tangga, menyusui dan infeksi. 

Faktor keluarga dan rumah tangga dibagi lagi menjadi faktor maternal dan faktor lingkungan rumah. 

Faktor maternal berupa nutrisi yang kurang pada saat prekonsepsi, kehamilan dan laktasi, tinggi badan ibu yang rendah, infeksi dan kehamilan pada usia remaja.

Selain itu kesehatan mental, intrauterine growth restriction (IUGR) dan kelahiran preterm, jarak kehamilan pendek dan hipertensi. 

Sedangkan faktor lingkungan rumah berupa stimulasi dan aktivitas anak yang tidak adekuat, perawatan yang kurang, sanitasi dan pasokan air yang kurang, akses dan ketersediaan pangan yang kurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: