Ragam Bahasa di Nusa Tenggara Barat: Menelusuri Keanekaragaman Linguistik dan Warisan Sejarah

Ragam Bahasa di Nusa Tenggara Barat: Menelusuri Keanekaragaman Linguistik dan Warisan Sejarah

Ragam Bahasa di Nusa Tenggara Barat: Menelusuri Keanekaragaman Linguistik dan Warisan Sejarah.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

 

Dengan lima dialek utama, seperti Pejangi, Selaparang, dan Bayan, Bahasa Sasak menunjukkan keberagaman yang mencerminkan kondisi geografis dan budaya Lombok.

 

Dalam aspek aksara dan tulisan, Bahasa Sasak menggabungkan unsur-unsur dari Bahasa Bali dan Jawa. Penggunaan aksara Ha, Na, Ca, Ra, Ka, dan lain-lain mirip dengan Bahasa Jawa-Bali. 

 

Namun, dalam hal pelafalan, Bahasa Sasak lebih mirip dengan Bahasa Bali. Menurut Ethnologue, Bahasa Sasak termasuk dalam keluarga Bahasa Austronesia, Malayo Polinesia, Nuclear Malayo Polinesia, Sunda-Sulawesi, dan Sasak-Bali.

 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pulau Sumba Dijadikan Pulau Ikonik Untuk Energi Terbarukan

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bobocabin Umarato Sumba Jadi Destinasi Glamping Terbaik

 

Bahasa Sumbawa: Merunut Jejak Dialek dan Sejarah

 

Bahasa Sumbawa, atau dikenal sebagai Bahasa Semawa', tersebar di daerah Sumbawa dengan beragam dialek, seperti Semawa', Taliwang, Barturotok/Batulante, Ropangsuri, Selesek, Lebah, Dado, Jeluar, Tanganam, Geranta, dan Jeruek. 

 

Sebelum memunculkan keragaman dialek, Bahasa Sumbawa awalnya terdiri dari dua bahasa, pradialek Taliwang-Jereweh-Tongo dan dialek Sumbawa Besar (Cikal Bakal Bahasa Suren).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: