Libur Nataru : Mengungkap Kekayaan Sejarah Sumatera Selatan di Museum Balaputera Dewa Palembang
Mengungkap sejarah Sumatera Selatan di Museum Balaputra Dewa Palembang yang berlokasi di Km 5--
Alat tenun songket dan kain songket motif Naga Besaung menjadi bukti nyata keindahan seni tradisional Palembang.
Koleksi ini mencerminkan kemegahan budaya Kesultanan Palembang yang kaya akan seni ukir, terlihat dalam hiasan pada rumah limas dan rumah ulu yang menjadi daya tarik tersendiri.
Ruang pamer museum menjadi tempat bagi berbagai replika prasasti, seperti Prasasti Kedukan Bukit, Relaga Batu, Kota Kapur, Talang Tuo, Boom Baru, Kambang Unglen I, Kambang Unglen II, dan Prasasti Siddhayatra.
Prasasti-prasasti ini memberikan penjelasan mendalam tentang awal mula berdirinya Kerajaan Sriwijaya, memperkaya pemahaman pengunjung akan sejarah panjang wilayah ini.
Dengan detail yang cermat, museum ini menjadi panduan yang melekat dalam menggali akar sejarah Sriwijaya.
Museum Balaputera Dewa tidak hanya menjadi wadah penyimpanan benda-benda sejarah, melainkan juga menjadi jendela yang membawa kita untuk menggali keberagaman budaya.
Pemukiman budaya megalith dari zaman pra-sejarah di Sumatera Selatan diabadikan melalui replika arca yang memukau.
Keindahan seni ukir Palembang dari zaman Kesultanan juga menjadi bagian tak terpisahkan dari koleksi museum ini.
Pengunjung dapat merasakan getaran sejarah melalui sentuhan langsung dengan replika-replika yang indah ini.
Dengan tiket masuk yang terjangkau, Museum Balaputera Dewa membuka jendela lebar bagi masyarakat untuk mengakses dan mendalami sejarah kebudayaan.
Hanya dengan membayar Rp2.000 untuk orang dewasa dan Rp1.000 untuk anak-anak, pengunjung dapat menikmati kekayaan sejarah yang tersimpan di dalam museum.
Harga tiket yang ramah ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih gemar mengunjungi museum, menghidupkan kembali makna dan kepentingan sejarah kebudayaan bagi perkembangan suatu masyarakat yang berbudaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: