ODGJ Boleh Nyoblos Pemilu 2024, Ini Kata Pengamat Sosial dan Politik
M Haekal Al-Haffafah S.Sos, M.Sos. f Ist--
BACA JUGA:Volume Sampah Palembang 1.200 Ton/Hari, Armada Sampah Masih Belum Cukup
Haekal Al-Haffafah juga mencermati bahwa proses politik di Indonesia masih didominasi oleh cara-cara politik yang bersifat mobilitatif, seperti money politik yang diakui oleh elit sebagai bagian dari praktik politik yang umum.
Hal ini, menurutnya, menciptakan kekhawatiran terhadap pengawasan pemungutan suara ODGJ, yang dapat menjadi basis pemilih yang rawan dimobilisasi.
Terkait kekhawatiran ini, Haekal menekankan pentingnya pengawasan yang cermat terhadap proses pemilihan ODGJ.
BACA JUGA:Imigrasi Palembang Raup Pendapatan Dari Layanan Paspor Rp28,8 Miliar
BACA JUGA:Pelantikan Pengurus IKA FH UMP: Semangat dan Harapan Baru Bagi Alumni
Seiring pemahaman warga tentang demokrasi semakin meningkat, pemilu di Indonesia perlu lebih memfokuskan pada partisipasi aktif yang berkualitas daripada sekadar mobilisasi.
Ia mengakhiri pernyataannya dengan menyoroti bahwa tanggapan kritis dari publik adalah langkah penting dalam membangun sistem demokrasi yang lebih baik. ***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: