Pemekaran Kabupaten Garut Jawa Barat: Potret Proses Pembentukan Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB)

Pada awalnya, rencananya mencakup 16 kecamatan, tetapi Kecamatan Cikajang tidak termasuk karena mayoritas desa di kecamatan tersebut menolak.

Proses administratif pembentukan daerah ini mencakup keputusan musyawarah desa, persetujuan bersama DPRD Kabupaten dan Pemerintah Kabupaten, serta persetujuan dari DPRD Provinsi dan Pemerintah Provinsi. 

Ini sesuai dengan ketentuan Pasal 37 Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

BACA JUGA:5 Destinasi Glamping yang Mengagumkan di Bandung Jawa Barat, Membuat Liburan Anda Penuh Kenangan

BACA JUGA:Provinsi Sunda Raya: Gagasan Penggabungan Jawa Barat, Banten, dan Jakarta

Wilayah CDOB Kabupaten Garut Selatan

Wilayah CDOB ini melibatkan kecamatan-kecamatan seperti Banjarwangi, Singajaya, Mekarmukti, Cihurip, Cibalong, Pameungpeuk, Cikelet, Caringin, Cisewu, Bungbulang, Pakenjeng, Pendeuy, Pamulihan, Talegong, dan Cisompet. 

Luas wilayahnya mencapai 1.804,67 km2, atau sekitar 58,88% dari luas total Kabupaten Garut (3.065,19 km2).

Tak kurang menarik, lima kecamatan di CDOB Kabupaten Garut Selatan memiliki wilayah yang lebih luas daripada Kota Bandung, yaitu Kecamatan Cibalong, Pakenjeng, Cisewu, Cikelet, dan Cisompet. 

Faktor geografis ini menjadi pertimbangan penting dalam proses pemekaran wilayah.

BACA JUGA:Wacana Pemekaran Wilayah di Jawa Barat: Sebuah Tinjauan Mendalam Otonomi Baru

BACA JUGA:Pemekaran Kabupaten Majalengka Jawa Barat: Kota Kertajati Bersiap Menjadi Daerah Otonom Baru

Potensi Garut Selatan

Menurut data BPS Kabupaten Garut tahun 2021, jumlah penduduk CDOB Kabupaten Garut Selatan pada tahun 2020 mencapai sekitar 589.397 jiwa, atau sekitar 22,80% dari total penduduk Kabupaten Garut. 

Tingkat kepadatan penduduk di Garut Selatan, dengan asumsi terbentuknya CDOB Kabupaten Garut Selatan dan Garut Utara, jauh lebih rendah dibandingkan dengan Garut Tengah dan Garut Utara.

Sumber: