Pemekaran Provinsi Kalteng dan Kalsel: Wacana Pembentukan Provinsi Barito Raya Mencuat di Kawasan DAS Barito

KALIMANTAN SELATAN, PALPOS.ID - Pemekaran Provinsi Kalteng dan Kalsel: Wacana Pembentukan Provinsi Barito Raya Mencuat di Kawasan DAS Barito.

Wacana pembentukan Provinsi Barito Raya sebagai hasil pemekaran gabungan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin menguat, meskipun moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) masih berlaku. 

Pemerintah tengah mempertimbangkan usulan ini sebagai langkah untuk pemerataan pembangunan dan sebagai penyangga Ibukota Negara atau IKN Nusantara.

Dalam wacana ini, terungkap bahwa Provinsi Kalteng memiliki luas wilayah yang sangat besar, mencapai 153.443 kilometer persegi, setara dengan 1.5 kali lipat luas Pulau Jawa. 

BACA JUGA:Bukit Matang Kaladan Kalimantan Selatan: Menjelajahi Surga Tersembunyi di Kabupaten Banjar

BACA JUGA:Keberlimpahan Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan: Membidik Potensi Ekonomi dan Keberlanjutan Luar Biasa

Sebanyak lima kabupaten telah menyatakan kesiapannya untuk bergabung dengan Provinsi Barito Raya jika pembentukan ini terealisasi. 

Empat kabupaten berasal dari Provinsi Kalteng, yaitu Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, dan Murung Raya, sedangkan satu kabupaten dari Provinsi Kalsel, yaitu Barito Kuala.

Abdul Razak, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalteng, menegaskan bahwa wacana ini telah ada sejak lama, bahkan sebelum usulan Provinsi Kotawaringin muncul. 

Dia menjelaskan bahwa luasnya wilayah Provinsi Kalteng menjadi alasan utama untuk pemekaran demi pemerataan pembangunan. Namun, keputusan akhir tergantung pada Pemerintah Pusat.

BACA JUGA:Petualangan Eksotis di Hutan: Wisata Air Panas Hantakan Kalimantan Selatan

BACA JUGA:Perjalanan Menuju Kabupaten Tanah Kambatang Lima: Harapan Daerah Otonomi Baru di Kalimantan Selatan

Pendukung pembentukan Provinsi Barito Raya mengklaim bahwa wilayah ini, yang terletak di pinggiran Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito, memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. 

Sumber daya alam seperti karet, rotan, emas, batubara, dan minyak bumi menjadi potensi pendapatan asli daerah yang tidak perlu diragukan.

Sumber: