Kisah Unik Pembelian Pesawat Tempur: Bagaimana TNI dan Thailand Memperdaya Amerika Serikat?

Kisah Unik Pembelian Pesawat Tempur: Bagaimana TNI dan Thailand Memperdaya Amerika Serikat?

--

NASIONAL, PALPOS.ID-Dalam episod menarik sejarah hubungan antara TNI Angkatan Udara Indonesia dan Angkatan Udara Thailand, terungkap kisah seru bagaimana kedua negara ini berhasil memperdaya Amerika Serikat dalam situasi yang membangun ikatan diplomatik yang kuat.

Semuanya bermula pada era 1990an ketika Indonesia melakukan pembelian besar-besaran, yaitu 32 unit pesawat tempur Hawk 109/209 dari British Aerospace.

Proses pengiriman pesawat tersebut dari London ke Indonesia menjadi puncak ketegangan diplomatik yang melibatkan AS, Inggris, Indonesia, dan Thailand.

BACA JUGA:Bangga CN235-220 MPA Buatan Indonesia Jadi Lawan Terberat C295 ASW: Pertarungan Antara Senjata Canggih

BACA JUGA:RHAN 122B: Meretas Langit dengan Kecanggihan Roket Indonesia Yang Nyaris Mencapai Hypeesonic

Pada masa itu, Indonesia menghadapi embargo dari Amerika Serikat terkait dengan kasus di Timor Timur.

Keironisan situasi semakin meningkat ketika diketahui bahwa sebagian komponen pesawat Hawk tersebut dipasok oleh perusahaan Amerika.

Aturan AS menyatakan bahwa setiap komponen alutsista buatan AS harus mendapat persetujuan Pentagon jika berpindah tangan.

BACA JUGA:Talisman: Sistem Pertahanan Canggih yang Mengubah Wajah Jet Tempur Indonesia

BACA JUGA:Imbangi Rafale Indonesia Australia Segera Upgrade Jet Tempurnya

Menggunakan pengaruhnya, AS kemudian menekan Inggris agar menghentikan pengiriman pesawat Hawk yang tengah dalam perjalanan menuju Indonesia.

Tiga pesawat tersebut, yang sebenarnya sudah mencapai Singapura dan hampir memasuki wilayah udara Indonesia, dipaksa berbalik arah menuju Bangkok, Thailand.

Kejadian ini tercatat dalam buku "Mengawali Integrasi Mengusung Reformasi, Pengabdian Alumni Akabri Pertama 1970" yang diterbitkan oleh Kata Hasta Pustaka pada tahun 2012.

BACA JUGA:RBE2: Radar Canggih yang Mengubah Rafale F3R Menjadi Mesin Perang Tak Terhentikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: