Wacana Provinsi Barito Raya: Sebuah Langkah Besar Menuju Pemekaran Wilayah Baru di Kalimantan Tengah

KALIMANTAN TENGAH, PALPOS.ID - Wacana Provinsi Barito Raya: Sebuah Langkah Besar Menuju Pemekaran Wilayah Baru di Kalimantan Tengah.

Sebuah pembahasan serius mengenai pemekaran wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi sorotan utama belakangan ini. 

Wacana ini mencuat dengan usulan pembentukan Provinsi Barito Raya, sebuah langkah besar yang tampaknya tidak bisa dihentikan meskipun moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) belum dicabut oleh Pemerintah Pusat.

Menantang Moratorium DOB, Muncul Wacana Provinsi Barito Raya

Wacana Provinsi Barito Raya menjadi pusat perhatian dalam diskusi seputar pemekaran wilayah di Indonesia. 

BACA JUGA:Wacana Pemekaran: Kotawaringin dan Barito Raya, Peta Baru di Provinsi Kalimantan Tengah

BACA JUGA:Memperkaya Warisan Mistis Suku Dayak di Calon Provinsi Barito Raya di Kalimantan Tengah

Meskipun moratorium DOB masih berlaku, pembahasan ini terus berkembang karena pertimbangan pembangunan yang lebih merata dan sebagai upaya untuk menjadi penyangga Ibukota Negara atau IKN Nusantara.

Luas Wilayah Kalteng dan Alasan Pemekaran

Provinsi Kalimantan Tengah, dengan wilayahnya yang sangat luas mencapai 153.443 kilometer persegi, menjadi sorotan utama dalam wacana pemekaran. 

Bahkan, luas wilayah Kalteng dikabarkan mencapai 1.5 kali lipat dari Pulau Jawa. 

Alasan pemekaran ini menjadi penting tidak hanya untuk pemerataan pembangunan tetapi juga sebagai respons terhadap dimensi geografis yang begitu besar.

BACA JUGA:Wacana Pembentukan Provinsi Barito Raya: Pemekaran Kalimantan Tengah dan Selatan untuk Pemerataan Pembangunan

BACA JUGA:Proses Pemekaran dan Tantangan Menuju Otonomi Baru: Potret Provinsi Barito Raya di Kalimantan Tengah

Sumber: