Provinsi Banten: Realitas dan Tantangan Membangun Kesejahteraan Masyarakat di Tangerang Raya

Provinsi Banten: Realitas dan Tantangan Membangun Kesejahteraan Masyarakat di Tangerang Raya

Provinsi Banten: Realitas dan Tantangan Membangun Kesejahteraan Masyarakat di Tangerang Raya.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Kota Serang: Tantangan di Ibu Kota Provinsi

Sebagai ibukota Provinsi Banten, Kota Serang menempati urutan kedua dalam jumlah penduduk miskin. 

Data BPS tahun 2021 mencatat sebanyak 47.91 ribu jiwa penduduk miskin. 

Meskipun mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi 42.56 ribu jiwa, Kota Serang tetap menjadi lokasi dengan tantangan serius terkait kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA:Tangerang Raya di Banten: Melangkah Cepat Menuju Pusat Pertumbuhan Ekonomi Unggulan Indonesia

BACA JUGA:Haji Gusuran di Kabupaten Tangerang: Keteguhan Spiritual di Tengah Penggusuran Tanah di Banten

Kota Tangerang Selatan: Perubahan Posisi di Tahun 2022

Tangerang Selatan, atau Tangsel, menempati posisi ketiga dengan jumlah penduduk miskin tertinggi. 

BPS tahun 2021 mencatat 44.57 ribu jiwa penduduk miskin di kota ini. 

Pada tahun 2022, terjadi perubahan signifikan di mana Tangerang Selatan naik ke peringkat kedua dengan jumlah 44.29 ribu jiwa, menunjukkan dinamika perubahan dalam distribusi kemiskinan di Provinsi Banten.

Tangerang Raya: Calon Provinsi Baru yang Mendominasi

Perlu diperhatikan bahwa ketiga kota tersebut didominasi oleh calon Provinsi Tangerang Raya, menandakan bahwa tantangan kesejahteraan di wilayah ini memerlukan perhatian khusus. 

BACA JUGA:Dampak Pemekaran Provinsi Tangerang Raya Terhadap Identitas Budaya dan Warisan Sejarah di Banten

BACA JUGA:Eksplorasi Keunikan Kabupaten Tangerang: Perjalanan Melintasi Tradisi Bahasa dan Kuliner di Banten

Meskipun terdapat penurunan jumlah penduduk miskin, pemeringkatan tetap menegaskan kompleksitas permasalahan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat di Provinsi Banten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: