Rafale vs FC-31: Drama Persenjataan Generasi 4.5 vs 5 dalam Pertempuran di Udara

Rafale vs FC-31: Drama Persenjataan Generasi 4.5 vs 5 dalam Pertempuran di Udara

--

NASIONAL, PALPOS.ID-Rafale, sang predator langit ciptaan Prancis dari Dassault Aviation, telah memikat hati Indonesia sebagai salah satu pelanggan utamanya di seluruh dunia.

Dengan bangga mengibarkan bendera generasi 4.5, jet tempur ini telah merajai panggung dunia dalam konflik besar sejak tahun 2001.

Peran utamanya dalam pertempuran di Afghanistan, Libya, Irak, Suriah, dan Mali memberikan catatan prestasi yang mengesankan.

BACA JUGA:Bell UH-1 Iroquois: Kiprah Legendaris Helikopter yang Mewarnai Perang Vietnam

BACA JUGA:Dibalik Kehebatan Bell 412EP: Helikopter Buatan Lokal yang Mendunia

Namun, di tengah kemegahan Rafale, bayang-bayang ketidakberhasilan dalam mencuri perhatian calon pembeli global merayap. Alasannya tak lain adalah harganya yang menggelembung tinggi.

Meski menawarkan kualitas yang memukau, Eurasian Times memandangnya sebagai pecundang dalam persaingan pasar internasional. Namun, kisah Rafale tidak berakhir di sana.

Evolusi pesawat ini antara tahun 2013 dan 2015 membawa angin segar.

BACA JUGA:Teknologi Canggih Badak 6X6: Membuka Era Baru dalam Pertahanan Nasional

BACA JUGA:Prestasi Gemilang: Helikopter H225M Buatan Indonesia Terbukti Handal di Misi Tempur Dunia

Semua sensor dan sistem yang terintegrasi dengan apik ke dalam layar utama menjadi sorotan.

Pilot-pilot Rafale kini dapat merasakan pengalaman futuristik, di mana informasi berkaitan dengan kondisi pesawat dan sekitarnya disajikan begitu efisien di layar besar di depan mata mereka.

Pierre-Henri “Até” CHUET, seorang pilot veteran, menekankan kecepatan pengambilan keputusan pilot dengan memuji layar canggih tersebut.

BACA JUGA:Dari Bantar Gebang menuju Dunia: Kisah Sukses PT Komodo Armament Memproduksi Senapan Serbu D5

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: