Sidak Pasar, Gula dan Migor Naik

Sidak Pasar, Gula dan Migor Naik

Sekretaris Daerah Muara Enim Ir Yulius MSi bersama intansi terkait melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Inpres Muara Enim.-Foto : Febi/Palpos-

MUARA ENIM,PALPOS.ID - Untuk memantau dan memastikan harga Sembako tetap stabil, Sekretaris Daerah (Sekda) Muara Enim Ir Yulius MSi bersama intansi terkait melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Inpres Muara Enim, Jumat (19/1).

Dalam Sidak tersebut, Sekda Muara Enim didampingi Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Muara Enim Syarifudin SE MSi, dan instansi terkait lainnya dengan meninjau langsung pasar inpres dan distributor Sembako untuk memastikan harga sembako tetap stabil.

Menurut Sekda Muara Enim Yulius, dari hasil pantauan dilapangan, secara umum seluruh harga Sembako masih tetap stabil dan masih terjangkau. Kalaupun ada yang naik itu masih dalam kewajaran.

"Tadi gula dari Rp16 ribu perkg naik Rp17 ribu perkg, Minyak Goreng dari Rp14 ribu perkg naik Rp15 ribu perkg, kalau yang lain stabil," katanya.

BACA JUGA:10 Kecamatan Terdampak Banjir, Pj Gubernur Sumsel Tinjau Banjir di Danau Rata

BACA JUGA:Polri Langsung Berikan Bantuan Kepada Warga Terdampak Banjir

Lanjut Yulius, adapun penyebab kenaikan gula dan Migor tersebut rata-rata sudah naik dari distributornya, namun secara umum harga-harga Sembako stabil.

Kenaikan ini disebabkan besarnya permintaan daripada barang yang tersedia di tataran para pedagang.

"Biasanya pedagang, kalu banyak permintaan barangnya naik, begitupun sebaliknya suplay banyak harganya turun, namun untuk kenaikannya masih kondisi wajar," ujarnya.

Salah satu upaya untuk antisipasinya, sambung Sekda, adalah dengan melakukan Sidak pasar ini secara rutin untuk mengetahui harga-harga barang di pasar terutama Sembako.

BACA JUGA:Dilanda Banjir, Peternak Sapi Kesulitan Makanan Rumput

BACA JUGA:PT ABG Group Distribusikan 1000 Paket Sembako untuk Korban Banjir

Kemudian kita akan memantau sampai distributornya sehingga kita mengetahui terlambatnya dimana apakah didistributornya, pabriknya, atau dipengepulnya.

"Kedepan, seluruh harga barang-barang terutama Sembako tetap stabil sehingga beban ekonomi masyarakat tidak bertambah dan tidak susah," harapnya.

Sementara itu salah satu pedagang Arlis (49) bahwa pihaknya menaikkan harga tersebut karena modalnya sudah naik dari distributornya, jadi pihaknya terpaksa menaikkan juga harganya juga.

"Kalau kami inginnya harganya murah supaya kami bisa jual murah juga. Untuk apa mahal tapi yang beli sedikit," tukasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: