Pemekaran Pulau Jawa: Menyambut 9 Provinsi Baru dan Perubahan Landscape Pemerintahan
Pemekaran Pulau Jawa: Menyambut 9 Provinsi Baru dan Perubahan Landscape Pemerintahan.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Konteks dan Lingkup Provinsi DIS
Pemekaran Provinsi Jawa Tengah menjadi isu krusial yang mencuat dalam beberapa wacana pembentukan provinsi baru atau Daerah Otonomi Baru (DOB).
Dari berbagai usulan, Provinsi DIS menonjol sebagai salah satu calon provinsi baru yang mendapat perhatian serius.
Sejauh ini, enam kabupaten, yakni Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karang Anyar, dan Kabupaten Klaten, bersama dengan Kota Surakarta atau Solo, diprediksi akan menjadi bagian dari wilayah Provinsi DIS.
Urgensi Pemekaran Jawa Tengah
Pemekaran wilayah Provinsi Jawa Tengah menjadi isu penting yang dilatarbelakangi oleh beberapa faktor.
Selain faktor historis dan sejarah, Provinsi Jawa Tengah termasuk provinsi terluas ketiga di Pulau Jawa, dengan luas wilayah mencapai 34.337 kilometer persegi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 mencatat jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah mencapai 36.7 juta jiwa, menunjukkan kebutuhan akan pemerataan pembangunan dan optimalisasi pelayanan publik.
Sejarah Daerah Istimewa Surakarta
Provinsi DIS bukanlah konsep baru, melainkan pernah ada sebagai Daerah Istimewa Surakarta pada periode awal kemerdekaan Indonesia.
Pada bulan Agustus 1945, Daerah Istimewa Surakarta diresmikan secara de facto, meskipun tanpa undang-undang yang mengaturnya.
Keberadaannya ditegaskan dengan Piagam Penetapan Presiden pada tanggal 19 Agustus 1946, serta Undang-undang Nomor 1 tahun 1945 tentang Kedudukan Komite Nasional Daerah.
Tanggapan Kepala Daerah
Mengenai wacana pembentukan Provinsi DIS, sejumlah kepala daerah di wilayah yang terdampak memberikan tanggapan yang beragam. Walikota Solo atau Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan bahwa ia masih menunggu arahan dari pimpinan terkait pemekaran provinsi tersebut.
"Saya belum dapat instruksi lebih lanjut. Saya nunggu instruksi beliau para pimpinan. Saya nunggu instruksi arahan saja," ujarnya kepada wartawan sebelum mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: